Suara.com - Aksi dua cowok yang menebar benih ikan koi ke alam baru-baru ini mendapatkan sorotan tajam. Pasalnya, mereka dinilai salah dalam menyebarkan benih-benih ikan koi tersebut.
Hal ini dibagikan di akun TikTok @thioadityairawan. Hingga berita ini dipublikasikan, video sedikitnya telah disaksikan 2,2 juta kali dan mendapatkan 100 ribu tanda suka.
"Bismillah. Tebar benih ke alam," tulis akun ini sebagai keterangan TikTok seperti dikutip Suara.com, Minggu (17/10/2021).
Dalam video, kedua cowok ini membawa satu plastik berisi ratusan ikan koi yang masih kecil. Mereka membawa ikan-ikan tersebut ke pinggir kolam dekat sawah.
Kedua cowok itu lantas menuang sebagian isi plastik itu ke air kolam. Hal ini membuat ratusan ikan koi langsung berenang bebas di kolam tersebut.
Menurut penjelasan, kedua cowok ini rupanya berniat melestarikan alam. Mereka melakukannya dengan melepaskan ratusan ikan koi dalam plastik ke alam bebas.
Terlihat, ikan koi itu berputar-putar pada pusaran air di kolam. Namun, aksi dua cowok itu justru menjadi sorotan tajam. Pasalnya, mereka dinilai salah dalam melepaskan ikan koi tersebut.
Cowok yang melepaskan ikan koi itu terlihat tidak berjalan sedikit ke tengah. Akibatnya, ikan yang dilepaskan sampai menabrak kakinya dan masih berada di pinggir kolam.
Selain itu, sorotan juga dipicu oleh habitat ikan koi tersebut. Banyak warganet mempertanyakan apakah kolam itu benar-benar tempat untuk melestarikan ikan koi atau bukan.
Baca Juga: Viral Cewek Baca Google Maps Malah Auto Ingat Akhirat Gegara Jalan Ini
Menurut warganet, cara tersebut justru dinilai ekstrem dan bisa merusak ekosistem ikan lokal.
"Niat melestarikan malah blunder, yang ada malah hancur. Posisi ikan lokal tergeser," kritik warganet.
"Invansi bro, belajar dulu tebar apa itu habitatnya atau tidak," tegur warganet.
"5 menit kemudian sudah disaring bocil," sahut warganet.
"Gak sampai seminggu sudah habis dipancing sama bocil," tambah yang lain.
"Jangankan yang bocil, aku yang sudah besar aja auto ambil jaring," timpal lainnya.
Berita Terkait
-
Viral Cewek Baca Google Maps Malah Auto Ingat Akhirat Gegara Jalan Ini
-
Beli Jus Stroberi 30 Ribu, Rasanya Bikin Nyesek To The Bone
-
Pria Makan Mi di Restoran, Auto Panik Lihat Review di Google: Nggak Lucu Banget
-
Cowok Curhat Susah saat Single, Kini Hidup Enak Berkat Menikah, Alasannya Bikin Meringis
-
Totalitas Kerja, Kurir Antar Makan Sampai ke Puncak Gunung Gede
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor