Suara.com - Polisi tengah memeriksa sampel darah sopir TransJakarta yang tewas usai terlibat kecelakaan maut di MT Haryono, Jakarta Timur. Sampel darah tersebut diperiksa untuk memastikan apakah yang bersangkutan mengemudi dalam keadaan terpengaruh narkoba atau minuman beralkohol.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya kekinian masih menunggu hasil pemeriksaan darah tersebut.
"Apakah dipengaruhi oleh narkoba alkohol, kan ada di tes darah. Belum keluar hasilnya," kata Sambodo di Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (25/10/2021).
Pada Selasa (26/10/2021) besok penyidik juga berencana melakukan TAA atau traffic accident analisis. Kemudian, memeriksa CCTV yang terpasang pada bus TransJakarta.
"Sementara saksi-saksi masih kami data, ada saksi kunci masih dirawat saat ini belum bisa kami tanyai," imbuh Sambodo.
Terseret 15 Meter
Dua bus TransJakarta terlibat kecelakaan beruntun di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur pagi tadi. Akibat peristiwa tersebut dua orang dinyatakan meninggal dunia dan 37 luka-luka.
Salah satu korban meninggal dunia merupakan sopir TransJakarta yang sempat tergencet. Sedangkan, satu lainnya ialah penumpang berjenis kelamin pria.
Dalam peristiwa tersebut, salah satu bus TransJakarta terseret hingga 15 meter. Kendaraan itu terseret cukup jauh usai ditabrak bus TransJakarta yang berada di belakangnya.
Baca Juga: Janji PT Transjakarta Usai Dua Armada Busnya Terlibat Kecelakaan Maut Di MT Haryono
"Kendaraan yang ditabrak dari belakang terseret cukup jauh kurang lebih 15 meter dan kelihatannya nggak ada upaya pengereman," pungkas Sambodo.
Berita Terkait
-
Usut Kecelakaan Maut Transjakarta di Cawang, Polisi Periksa CCTV Hingga Teknisi
-
TransJakarta Beri Pendampingan Korban Tabrakan Maut di Cawang
-
Janji PT Transjakarta Usai Dua Armada Busnya Terlibat Kecelakaan Maut Di MT Haryono
-
Tabrak Bus Ngetem di Halte, Detik-detik Sopir TransJakarta Tewas Terjepit di MT Haryono
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
-
Ketua DPD RI Ajak Pemuda Parlemen Berpolitik Secara Berkebudayaan dan Jaga Reputasi
-
Diawasi DPR, UI Jamin Seleksi Calon Dekan Transparan dan Bebas Intervensi Politik
-
Kala Legislator Surabaya Bela Adies Kadir dari Polemik 'Slip Of Tonge', Begini Katanya
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos