Suara.com - Tindakan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar aniaya anak buahnya insial SL, anggota polisi berdinas di bagian Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dinilai sebagai tindakan brutal. Perilaku kekerasan Anwar tidak mencerminkan Presisi sebagaimana yang digadang-gadang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Diketahui Anwar menendang dan meninju anak buahnya, hanya karena SL tidak dapat dihubungi untuk mengatasi gangguan jaringan saat zoom meeting.
"Bagaimana Polri dapat bertindak humanis kepada rakyat, kepada anggotanya saja bertindak brutal," kata anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Santoso kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).
Ia mengatakan, peristiwa kekerasan di dalam internal Polri itu menunjukkan bahwa perlu revolusi mental bagi seluruh anggota Polri untuk menciptakan karakter dan perilaku anggota yang humanis.
Revolusi mental kata Santoso, harus diterapkan kepada seluruh anggota polisi apapun pangkat dan jabatan.
"Sebagai pengayom rakyat Polri dituntut untuk memberi contoh dan teladan kepada publik. Karena tuntutan rakyat adalah bahwa humanis yang jadi program Polri bukan hanya isapan jempol saja, namun benar-benar diwujudkan dalam tindakan nyata," ujar dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kalimantan Utara Kombes Budi Rachmad menyebut video penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar disebar oleh korban. Anak buahnya yang berinisial SL itu menyebarkan video ke grup WhatsApp satu angkatannya.
"Rekaman video tersebut diviralkan oleh SL yang dipukul Kapolres. Dikirim ke grup TIK Polda Kaltara dan grup leting Bintara," kata Budi saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).
Berdasar keterangan awal, Budi menyebut Syaiful Anwar menganiaya anak buahnya lantaran kesal.
Baca Juga: Berawal Dari Gangguan Jaringan Zoom Meeting, Kapolres Nunukan Terekam Tendang Anggota
Sebab, SL selaku anggota yang berdinas di bagian Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) tidak bisa dihubungi ketika terjadi gangguan jaringan saat kegiatan zoom meeting dengan Polda Kalimantan Utara dan Mabes Polri.
"Padahal tanggal 21 Oktober sementara kegiatan acara puncak HKGB (Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari) zoom meeting dengan Mabes Polri dan Polda," katanya.
Viral di Medsos
Aksi penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Syaiful Anwar ini sebelumnya viral di media sosial. Terlihat dalam rekaman CCTV Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar memukul sebanyak tiga kali terhadap SL.
Dalam video berdurasi 43 detik itu awalnya terlihat korban tengah berdiri di samping meja yang di atasnya terdapat nasi tumpeng. Di belakang meja tersebut terpasang banner bertuliskan Baksos Akbari 1999 Peduli.
Selanjutnya, tiba seorang wanita berkerudung mendekati meja. Dia tampak menggeser meja dan kemudian korban berupaya membantu.
Berita Terkait
-
Ini Polisi yang Sebar Video Kapolres Nunukan Aniaya Anggotanya
-
Berawal Dari Gangguan Jaringan Zoom Meeting, Kapolres Nunukan Terekam Tendang Anggota
-
Terungkap, Ini Penyebab Kapolres Nunukan Aniaya Anggota hingga Viral
-
Nasib Kapolres Nunukan Usai Tendang Dan Pukul Anak Buah Hingga Tersungkur
-
Sosok Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, Pernah Selamat dari Ledakan Gudang Amunisi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal