Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang bocah menangis karena tak direstui berpacaran oleh orang tuanya viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh akun Tiktok @ferdy_leonard, Sabtu (23/10/2021) tampak seorang anak laki-laki sedang menangis tersedu-sedu.
Anak lelaki yang tinggal di Sumba itu ternyata menjalani hubungan jarak jauh dengan seorang gadis di Jakarta. Sayangnya, sang ibu memblokir kontak si gadis karena tak ingin anaknya pacaran.
Baru kenal dua minggu
Dalam video tersebut, sang ibu mengatakan bahwa anaknya baru dua minggu kenal dengan gadis asal Jakarta itu. Ia heran anaknya menangis tersedu-sedu setelah kontak si gadis diblokir.
"Kau baru kenal itu perempuan dua minggu, saya suruh kau blokir itu perempuan, kau sudah menangis darah begini?" ujar sang ibu dalam video tersebut, dikutip suara.com, Rabu (27/10/2021).
Sambil menangis tersedu-sedu, bocah laki-laki itu mengaku sudah saling cinta dengan pacarnya. Hal itu lantas membuat sang ibu tertawa geli.
"Kita su cinta," jawab si bocah.
"Cinta kau punya T** masih anak SD," jawab sang ibu.
Baca Juga: Viral Cewek Tak Jadi Insecure Karena Punya Bakat Ngulek Sambal Pakai Tenaga Dalam
Tak direstui
Lebih lanjut, bocah lelaki itu memaksa sang ibu untuk tidak memblokir nomor gadis tersebut. Ia bahkan memuji pacarnya sebagai gadis yang putih dan manis sehingga sang ibu akan merestui hubungan mereka.
"Dia di Jakarta, saya di Sumba, habis itu kami hanya LDR, sedangkan saya sudah sumpah sama dia, sa jaga dia pung hati. Dia pung orang tua sudah tahu juga, mama!" ujar si bocah sambil menangis.
"Kalau mama tidak percaya sekarang mama perbaiki itu blokir, mama suruh perempuan kasih lihat dong pung muka, mama juga akan setuju punya menantu dia, putih, manis, lebih dari gula," lanjut si bocah.
Mendengar ucapan anaknya, sang ibu lantas menanggapinya dengan gurauan. Ia menyebut tak mau punya anak menantu dari Jakarta. Hal itu membuat bocah lelaki tersebut menangis emakin kencang.
"Saya tidak suka anak mantu orang Jakarta, saya mau anak mantu orang Kodi," ucap sang ibu.
Berita Terkait
-
Incar Korban di JPO Sudirman, Pria yang Onani Depan Karyawati BUMN Ternyata Pengamen
-
Ojol Dibikin Ribet oleh Pemotor Wanita Ini, Minta Tarik Motor Gunakan Tali Rafia
-
Bisa Tambah Nasi Sepuasnya di Restoran, Aksi Pria Ini Tak Terduga: Kenyang Satu Tahun
-
Viral Cewek Tak Jadi Insecure Karena Punya Bakat Ngulek Sambal Pakai Tenaga Dalam
-
Profil Oddie Agam Pencipta Lagu Antara Anyer dan Jakarta, Meninggal Dunia Hari Ini
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya
-
Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin', Mensos Sebut Banyak Warga Mengundurkan Diri dari Penerima Bansos
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi