Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan komitmen pemerintah Indonesia sangat tinggi dalam menyikapi isu global perubahan iklim. Bangsa Indonesia, kata Moeldoko, menyadari bahwa Indonesia menjadi paru-paru dunia.
"Komitmen pemerintah Indonesia dalam isu global, perubahan climate change ini sungguh luar biasa ya, komitmennya tinggi. Karena bagi bangsa Indonesia, sangat menyadari bahwa Indonesia menjadi paru paru dunia. Kita negara kepulauan yang besar memiliki hutan yang cukup luas, sehingga menjadi stok karbon dunia juga ini sebuah kekuatan yang kita miliki," ujar Moeldoko dalam wawancara khusus dengan Suara.com di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan.
Karena itu, Moeldoko mengatakan, keberlanjutan tersebut harus terjaga dengan baik. Maka itu harus ada instrumen yang mengaturnya seperti yang tercantum di dalam UU 1945.
"Agar terjaga dengan baik, maka harus ada sebuah instrumen yang mengaturnya. Kalau kita melihat instrumen itu, ada dalam konstitusi di dalam UUD 1945. Sangat jelas itu, pada Pasal 28 H, di mana mengenai hak warga negara untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik. Dan Pasal 33 lebih tegas lagi, bahwa kekayaan alam nasional yang harus dikelola secara lestari dan suistanable, ini sebuah direction yang sangat clear dalam konstitusi kita," tutur dia.
Selain itu, Pemerintah Indonesia, kata Moeldoko, juga meratifikasi Perjanjian Paris (Paris Agreement) di New York pada 22 April 2016 dan telah menetapkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perubahan Iklim).
Pembangunan emisi rendah, lanjut Moeldoko, juga dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Berikutnya diratifikasi Paris Aggrement di dalam COP 21, ke dalam UU 16 2016 ini juga. RPJMN 2020 -2024 memasukkan pembangunan rendah emisi atau rendah karbon, distu juga ditegaskan lagi. Dari kondisi itu, komitmen kita sangat kuat dari sisi instrumennya," ucap dia.
Dari sisi implementasi, Moeldoko menuturkan, Badan Restorasi Gambut juga terus bekerja keras untuk melakukan percepatan di restorasi gambut. Kemudian juga merehabilitasi mangrove yang ditargetkan 600 hektar pada 2024 sebagai komitmen Indonesia dalam upaya mengatasi perubahan iklim.
"Ini langkah-langkah nyata dari sisi instrumennya dari sisi konstitusi atau dari sisi UU yang diatur. Ini menurut saya, komitmen Indonesia dalam ikut terlibat secara aktif atas isu global yaitu climate change sangat tinggi," ucap dia.
Baca Juga: Persoalan Garam Rakyat, Jokowi Perintahkan Moeldoko Segera Cari Solusi
Kendati demikian, kata Moeldoko, pemerintah harus menggunakan strategi jangka panjang untuk pembangunan rendah karbon. Pasalnya, perlu ada kesadaran bersama dalam mencapai target nol emisi karbon.
"Memang ini sebuah persoalan yang perlu adanya kesadaran bersama. Karena tidak bisa seperti membalikkan sebuah tangan begitu, maka upaya-upaya itu harus dirintis. Intinya ada target-target yang kita harus lakukan," tuturnya.
Tak hanya itu, Moeldoko menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki komitmen bahwa Indonesia mencapai net zero emission atau nol emisi karbon pada tahun 2060. Ia meyakini dengan komitmen dan keseriusan pemerintah, target nol emisi karbon segera teralisasi.
"Persiden Joko Widodo berkomitmen untuk menuju kepada karbon netral itu projectionnya adalah menuju kepada 2060 dan komitmen itu bisa dilihat dari keseriusan, pasti bisa, bisa kita lebih kurang dari 2060 bisa terealisasi," kata dia.
Untuk menuju target net zero karbon di tahun 2060, Moeldoko menuturkan pemerintah tak bisa bekerja sendiri. Melainkan perlu ada kesadaran semua pihak dalam upaya menangani perubahan iklim.
"Untuk menuju ke sana (target net zero karbon 2060) tadi perlu kerjasama, sekali lagi tidak bisa hanya pemerintah. Tapi ada sebuah kesadaran bersama menuju kepada kondisi yang semakin awarneess atas perubahan atau climate change. Ini perlu sosialisasi," ucap Moeldoko.
Berita Terkait
-
Percepat Pembangunan Papua, Prabowo Dorong Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Komite Eksekutif
-
PPPK Paruh Waktu Seragamnya Apa? Begini Aturan Resminya dari Pemerintah
-
PP Baru Izinkan Ormas dan Koperasi Kelola Tambang, PERHAPI Peringatkan Risiko Keselamatan
-
Galian Proyek Air Limbah Depan CIBIS Park Rampung, Macet TB Simatupang Mulai Terurai
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
Terkini
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
-
Dana Reses DPR Jadi Rp 702 Juta, Dasco Akui Ada Salah Transfer Rp 54 Juta yang Ditarik Kembali
-
Ponpes Al Khoziny Luluh Lantak, Gus Yahya Sebut Puncak Gunung Es Masalah Infrastruktur, Mengapa?
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!