Suara.com - Rumah Sakit (RS) Abdul Radjak Salemba, Jakarta Pusat diduga sempat menutupi penyebab kematian IK, dengan menyatakan korban tak sadarkan diri akibat kecelakaan. Pria berusia 40 tahun itu diduga tewas dianiiaya satpam RS Abdul Rojak pada Sabtu (23/10/2021) lantaran dituduh maling.
Hal itu diungkapkan Achmad Syarifudin abang ipar korban. Menurutnya, sebelum dinyatakan meninggal dunia, sejumlah orang yang mengaku dari RS Abdul Radjak mendatangi rumah adik kandungnya, istri IK.
Mereka mengabarkan bahwa IK sedang tak sadarkan diri di rumah sakit.
"Di situ disampaikan ke istri korban, bahwa suaminya kecelakaan. Ibu harus tanda tangani surat agar besok segera dioperasi," kata Dindin sapaan akrab Achmad Syarifudin saat dihubungi Suara.com, Rabu (27/10/2021).
Mendengar kabar itu, kata Dindin adiknya langsung kaget, sebab saat meninggalkan rumah IK dalam keadaan sehat.
"Kaget lah istrinya, padahal tadi pas berangkat tidak apa-apa kok tiba-tiba kek gini," ujarnya.
Setelahnya, istri IK di bawa ke RS Abdul Radjak untuk memastikan kabar tersebut. Sesampainya di sana adik Dindin dicecar dengan sejumlah pertanyaan mengenai pekerjaan suaminya dan keluarganya.
"Di lantai dua di-tanyain segala macam, suami kerja apa, anaknya berapa," ungkap Dindin.
Berselang itu adiknya dipersilakan untuk melihat kondisi IK yang sudah terbaring dalam keadaan kritis. Saat itu pula didapati sejumlah luka di bagian tubuh korban.
Baca Juga: Dicurigai Pencuri, Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Satpam RS Abdul Radjak Salemba
"Kondisinya koma waktu itu belum meninggal. Istri korban syok dan kaget. Memar di mata, kondisinya gak pakai baju, botak kepalanya," jelas Dindin.
Dari temuan itulah, membuat Dindin tidak percaya adik iparnya dirawat karena kecelakaan.
"Nah di sini kami rasa ada yang aneh, kalau kecelakan itu paling enggak ada memar, memar di badan. Ini timbul kecurigaan dari pihak keluarga," ujarnya.
Karenanya usai dia mendapat kabar tersebut, pada Minggu (24/10/2021) sore, Dindin mendatangi RS Abdul Radjak untuk mencari tahu kepastiannya.
"Saya mau tahu dan bertanya ke salah satu karyawan rumah sakit, korban ini kenapa. Ia jawab enggak tahu. Jadi banyak yang menutupi ini. Saya kemudian minta jadwal piket di UGD, enggak dikasih. Saya lihat CCTV untuk lihat siapa yang bawa, enggak dikasih juga," ujarnya.
"Di sini saya menjadi aneh, apalagi kok ada orang kecelakaan tapi yang mendatangi rumah korban itu pihak rumah sakit. Biasanya kan polisi. Banyak kejanggalan bagi saya," sambungnya.
Berita Terkait
-
Dicurigai Pencuri, Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Satpam RS Abdul Radjak Salemba
-
Periksa 8 Saksi, Polisi Akan Gelar Perkara Kasus Penganiayaan di RS Abdul Radjak Salemba
-
Pegawai RS Abdul Radjak Salemba Datangi Polres Jakpus, Diduga Diperiksa Kasus Penganiayaan
-
Usut Dugaan Penganiayaan Oknum Sekuriti RS Abdul Radjak, Polisi Periksa 8 Saksi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
Terkini
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri
-
Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel
-
Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya
-
KPK Sita Rumah hingga Mobil dan Motor yang Diduga Hasil dari Korupsi Kuota Haji
-
Usai KUHAP Rampung Dibahas, Kapan DPR Mulai Bahas RUU Perampasan Aset? Ini Kata Ketua Komisi III