Suara.com - Seorang dokter bedah terkemuka, Dr. Tony Tannoury, kepala operasi tulang belakang di Boston Medical Center didenda USD 5 ribu atau sekitar Rp 71 juta karena menelantarkan pasien di ruang operasi.
Ia mengaku meninggalkan pasien untuk pergi makan siang lalu ketiduran di mobilnya.
Menyadur New York Post Sabtu (30/10/2021) ia mengaku kepada Dewan Pendaftaran Massachusetts telah melewatkan operasi pergelangan kaki darurat pada November 2016, Boston Globe melaporkan.
Tannoury, yang membawa pasien ke ruang operasi sebagai ahli bedah yang tersedia, kemudian meninggalkan rumah sakit dan "membeli sesuatu untuk dimakan di mobilnya yang diparkir dan tertidur di dalam kendaraan".
Ia tak kembali sampai hari berikutnya dan seorang kepala residen akhirnya melakukan operasi dan ia didenda USD 5.000 karena merusak kepercayaan publik terhadap integritas profesi medis.
Dia juga diperintahkan untuk menyelesaikan kursus "profesionalisme" dan meninjau peraturan untuk pengawas, menurut dewan negara bagian.
Pejabat Pusat Medis Boston melaporkan insiden itu ke dewan negara bagian dan juru bicara rumah sakit mengatakan mereka transparan siapa yang melakukan operasi.
"Hasil operasinya positif," kata juru bicara BMC Jenny Eriksen Leary. Rumah sakit juga membebaskan semua biaya dalam operasi, menurut catatan dewan medis.
Tannoury menjadi kepala operasi tulang belakang di Fakultas Kedokteran Universitas Boston, yang berafiliasi dengan BMC, sejak 2006, menurut halaman LinkedIn-nya.
Baca Juga: Satpam Nyamar jadi Dokter Bedah, Nekat Operasi Pasien Hingga Tewas
Sementara itu, presiden Society for Patient Centered Orthopaedics, mengecam perilaku Tannoury sebagai hal yang tercela sambil mengatakan teguran yang diterimanya terlalu ringan.
"Itu hanya tamparan pepatah di pergelangan tangan," kata Dr James Rickert, seorang ahli bedah ortopedi dari Indiana.
“Saya tidak percaya bahwa jika itu adalah dewan yang sebagian besar terdiri dari pasien, mereka tidak akan memiliki hukuman yang jauh lebih keras.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur