Suara.com - Pada Senin pagi (1/11), suasana bandara udara Sydney dibanjiri dengan air mata dari keluarga dan sahabat yang saling berpelukan setelah mereka bisa berjumpa kembali.
Mulai hari ini, aturan karantina di hotel telah dihapus, serta tak ada lagi jumlah orang dari luar negeri yang dibatasi masuk asalkan mereka sudah divaksinasi penuh.
Salah satu penumpang pertama yang mendarat adalah warga Australia yang sudah lama menunggu untuk menjenguk ibunya yang sakit.
"Saya sangat takut dan tak bisa menahan emosi, karena ingin segera melihat ibu saya, dokter bilang ia tidak akan hidup sampai lama lagi," katanya kepada wartawan.
Tapi sekarang ia menghadapi tantangan lain karena harus mendapat izin untuk bisa ke Australia Barat, di mana ibunya tinggal.
sekarang menghadapi tantangan lain untuk mendapatkan persetujuan untuk melakukan perjalanan ke Australia Barat di mana ibunya tinggal.
"Saya akan melakukan apa pun untuk bisa ketemu ibu saya," katanya.
Nick Skarajew, yang naik penerbangan Qantas dari Los Angeles, mengatakan dia lega menjadi salah satu penumpang pertama yang tidak harus menjalani karantina di hotel.
Ia mengaku merasa kasihan dengan orang lain yang harus menunggu lama untuk bisa pulang ke Australia.
Baca Juga: BMW dan Mercedes-Benz Minat Bangun Pabrik di Indonesia, Sasar Pasar Australia
"Sungguh menakjubkan mendengar keluarga yang terpisah, juga banyak yang sedih dan tidak bisa melakukan apa-apa saat ada orang tua atau anggota keluarganya yang meninggall dunia," kata Nick yang sudah tinggal di Amerika Serikat selama sebulan.
Penumpang harus mengikuti tes COVID-19 sebelum naik pesawat dan setelah mendarat di Australia.
Saat ini warga yang diprioritaskan untuk bisa masuk ke Australia adalah mereka yang berstatus warga negara atau penduduk tetap (PR) Australia, serta keluarga inti mereka.
"Hari ini Sydney sudah membuka kembali Australia untuk dunia," kata Stuart Ayres, Menteri Pekerjaan, Investasi dan Pariwisata.
"Senang sekali berada di ruang kedatangan melihat senyum orang-orang, melihat anggota keluarga yang berpelukan setelah bersatu kembali untuk pertama kalinya."
Seorang warga Australia merasa benar-benar bahagia sekali bisa terbang dari Uni Emirat Arab, setelah 20 bulan jauh dari rumahnya di Australia.
Berita Terkait
-
Meski Pandemi COVID-19 Terkendali, Pakar Tetap Ingatkan Soal Prokes Ketat
-
Studi Oxford: Tenaga Kesehatan Garda Terdepan Rentan PTSD, Tapi Bukan karena Pandemi
-
Dokter: Libur Natal dan Tahun Baru Jadi Tantangan Pengendalian Pandemi Covid-19
-
Saat Corona Ngamuk di Banyak Negara, Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Turun
-
WHO Desak Negara Kaya Danai Program Untuk Bisa Akhiri Pandemi Covid-19
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Pengunduran Diri Ditolak, MKD Putuskan Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Tetap Jadi Anggota DPR
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?
-
MKD Akhirnya 'Spill' Hasil Rapat Awal, Putuskan Sahroni hingga Nafa Urbach Lanjut Proses Sidang
-
Tuntut Kenaikan Upah, KSPI Ancam Gelar Mogok Nasional Libatkan 5 Juta Buruh
-
Tewas Ditembak Usai Rusak Pos Polisi, Pria di OKU Diduga Bukan ODGJ: Fakta Sebenarnya?
-
Presiden Prabowo Terima Undangan Kongres Projo, Hadir atau Tidak? Ini Kata Gerindra
-
Skandal Konser TWICE di Jakarta: Bos Promotor Mecimapro Ditahan! Investor Merasa Tertipu?
-
Ironi Kematian Prada Lucky: Disiksa, Anus Diolesi Cabai, Dipaksa Ngaku LGBT di Ruang Intel
-
'Ku Ledakkan Kau!' Detik-Detik Mencekam Pria Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi di OKU
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?