Suara.com - Perintah untuk berbakti dan selalu berbuat baik kepada kedua orang tua adalah wajib atas seorang muslim, dan salah satu bentuk ketaatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lalu jika kondisinya anak tidak mampu merawat, bolehkah menitipkan orang tua di panti jompo?
Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam sebuah ceramahnya pernah menjawab pertanyaan bolehkah menitipkan orang tua di panti jompo. Bagaimana jawaban UAS? Simak penjelasannya berikut ini.
Perlu kalian ketahui bahkan di dalam Al-Qur`an, Allah SWT meletakkan perintah untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua setelah perintah mengesakan ibadah kepada Allah SWT, dan setelah larangan untuk mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Berbakti kepada kedua orang tua adalah amalan yang dicintai oleh Allah SWT sesudah shalat wajib pada waktunya, dan menempatkan keutamaan jihad di jalan Allah SWT setelah keutamaan berbakti pada kedua orang tua. Rasulullah SAW yang menyatakan hal ini dalam hadisnya:
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra., ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, amal apakah yang paling dicintai oleh Allah SWT. Beliau bersabda: ”Shalat pada waktunya". Aku bertanya lagi lalu apalagi? Rasul bersabda: “berbuat baik kepada orang tua". Lalu aku bertanya lagi, kemudian apa ya Rasulallah SAW? Rasul bersabda: “ Jihad di jalan Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).
Lantas, bagaimana hukumnya jika seorang anak menitipkan orang tua ke Panti Jompo supaya orang tua mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan tercukupi semua kebutuhannya? Apabila anak memiliki kesibukan yang membuatnya kurang maksimal dalam mengurus orang tuanya.
Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Melansir tayangan di kanal YouTube Smart Amal yang diunggah pada 24 Februari 2018, Ustadz Abdul Somad menanggapi pertanyaan tentang bolehkah menitipkan orang tua di Panti Jompo. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
"Ada satu dosa yang kita buat di dunia, kita akan dapat balasan di dunia dan di akhirat, yaitu durhaka kepada orang tua", ucap Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga: Ngaku Udah Betah di Panti Jompo, Ibu Trimah pada Anaknya: Nek Kangen Sambangno Rene
Menurut Ustadz Abdul Somad, menitipkan orang tua ke Panti Jompo bisa jadi segala kebutuhan orang tua dapat terpenuhi dengan baik. Namun, dalam hati yang paling dalam, orang tua pasti akan menangis.
"Orang tua telah berkorban, meregang nyawa untuk melahirkan dan merawat anaknya hingga dewasa. Begitu anak sudah dewasa, anak justru keberatan merawat orang tuanya dan memilih menitipkannya ke Panti Jompo. Tentu saja hal ini sangat melukai hati orang tua," kata UAS.
Para ulama menetapkankan bahwa dasarnya tidak boleh menitipkan orang tua di Panti Jompo, kecuali dalam kondisi yang sangat terpaksa dan berdasarkan keinginan, izin, ataupun kerelaan hati orang tua, serta tidak karena terpaksa disebabkan perilaku buruk anaknya.
Budaya menitipkan orang tua di Panti Jompo dan menitipkan anak-anak di penitipan anak termasuk daycare bukanlah model dari sistem sosial Islam. Ini semua merupakan produk sistem sosial barat yang individualis materialistik.
Berdasarkan konsep tatanan sosial Islam, bangunan rumah tangga yang menganut konsep ‘a’ilah (keluarga besar/extended family) terdiri dari tiga generasi yang tinggal bersama di satu rumah atau lingkungan yang tidak berjauhan. Mereka kemudian membangun sistem komunalnya sendiri berdasarkan nilai-nilai sosial ilahiyah.
Hal ini berkebalikan dengan tatanan sosial barat modern. Dimana rata-rata mereka menganut sistem keluarga inti bahkan perkembangan mutakhir mereka mengarah pada budaya single parent atau orang tua tunggal.
Bagaimana, sekarang sudah tahu jawaban atas pertanyaan bolehkah menitipkan orang tua di panti jompo. Sebagai anak, sebaiknya kita berjuang keras untuk membalas kebaikan orang tua hingga tetes darah penghabisan. Jangan lupa memohon kekuatan kepada Allah SWT agar kita mampu membahagiakan kedua orang tua sampai akhir hayat.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!