News / Nasional
Jum'at, 19 September 2025 | 14:58 WIB
Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya, AKBP Karosekali. (Suara.com/Yasir)
Baca 10 detik
  • Kabar Syahdan Husein mogok makan di rumah tahanan dipastikan polisi tidak benar.
  • Karosekali juga memastikan semua makanan tahanan telah diperiksa ahli gizi untuk memastikan kecukupan nutrisi.
  • Informasi yang menyebut tahanan sulit dibesuk juga tidak benar.

Suara.com - Polda Metro Jaya menegaskan kabar aktivis Gejayan Memanggil, Syahdan Husein, mogok makan di rumah tahanan tidak benar. Seluruh tahanan, termasuk Syahdan, dipastikan mendapatkan hak makan tiga kali sehari dengan pengawasan ketat.

Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya, AKBP Karosekali menjelaskan seluruh aktivitas di dalam sel terpantau 24 jam melalui CCTV. Dari pantauan itu, kata dia, tidak terlihat adanya tahanan yang menolak makan.

“Kami pastikan tidak ada yang mogok makan. Semua makanan yang disiapkan pagi, siang, sore, selalu terkonsumsi dengan baik. Tidak ada yang tersisa,” kata Karosekali di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Karosekali juga memastikan semua makanan tahanan telah diperiksa ahli gizi untuk memastikan kecukupan nutrisi.

Selain itu, pihak keluarga inti maupun kerabat dekat juga diberi kesempatan membesuk dan menitipkan makanan, setelah melalui pemeriksaan petugas.

“Informasi yang menyebut tahanan sulit dibesuk juga tidak benar. Kami selalu memberikan peluang kepada keluarga inti dan sahabat-sahabat mereka untuk berkunjung,” ujarnya.

Polda Metro Jaya menegaskan kabar aktivis Gejayan Memanggil, Syahdan Husein, mogok makan di rumah tahanan tidak benar. (Foto dok. Polisi)

Alasan Mogok Makan

Sebelumnya, Syahdan dikabarkan memilih mogok makan sebagai bentuk perlawanan dari dalam tahanan Polda Metro Jaya.

Aksi itu sudah dijalankannya sejak 11 September 2025 dan berlanjut hingga kini.

Baca Juga: Monster Berwajah Manusia, Pengakuan Mantan Sipir Penjara Soal Pedofil

Hal itu diungkap oleh kakak kandung Syahdan, Sizigia Pikhansa usai membesuk adiknya bersama sejumlah aktivis di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Rabu (17/9/2025).

“Ini sebagai bentuk protesnya dia atas penangkapan-penangkapan seluruh aktivis. Dia mengatakan akan mogok makan sampai seluruh tahanan politik dibebaskan,” ungkap Sizigia.

Sizigia menyebut aksi mogok makan Syahdan mendapat dukungan dari kawan-kawannya. Total ada 16 tahanan lain yang menurutnya juga melakukan aksi tersebut sebagai bentuk dukungan.

“Mereka juga membuat surat untuk DPR dan Pak Presiden Prabowo," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sizigia juga meyakini adiknya tidak sepantasnya ditangkap dan ditahan atas tudingan memprovokasi massa aksi demonstrasi pada akhir Agustus lalu.

"Adik saya itu bukan provokator. Karena memang, dengan situasi dan kondisi Indonesia saat ini, siapa yang butuh provokator untuk marah? Semua juga bisa merasakan amarahnya. Jadi, mereka hanya menyampaikan suara-suara kita,” tegasnya.

Load More