News / Nasional
Jum'at, 19 September 2025 | 14:58 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir (kanan) bersama eks Menpora Dito Ariotedjo (kiri) saat acara serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]. [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian tidak mempermasalahkan posisi rangkap jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir yang saat ini juga menjadi Ketua Umum PSSI.

Namun, di balik restu tersebut, tersimpan peringatan dan target berat yang harus dipenuhi.

Menurut Lalu, meskipun tidak ada aturan yang melarang, Erick Thohir tidak boleh hanya fokus pada PSSI.

"Saat ini tidak ada statuta baik dari PSSI maupun FIFA yang menyatakan harus mundur," kata Lalu kepada awak media di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

"Jadi saya sepakat tidak mundur, dan justru kita berikan kesempatan kepada Menpora Erick untuk menuntaskan misinya membawa timnas senior masuk piala dunia 2026."

Namun, Lalu menegaskan bahwa cabang olahraga (cabor) lain tidak boleh dianaktirikan.

DPR, katanya, akan menagih prestasi gemilang dari seluruh cabor.

"Tetap fokus juga pada cabor prestasi lainnnya. Menpora Erick harus membawa lagi cabor-cabor prestasi lainnya lebih mendunia. Kami menargetkan Sea Games 2025 kita bisa juara umum," tuturnya.

Sebelumnya, Erick Thohir juga menyampaikan hanya akan mundur dari kursi Ketua PSSI bila FIFA—federasi sepak bola dunia—memintanya langsung.

Baca Juga: Erick Thohir Jadi Menpora Disambut Penurunan Ranking FIFA Timnas Indonesia

"Kalau FIFA bilang mundur, ya saya mundur. Itu jelas dan tegas," kata Erick beberapa waktu lalu.

Bagi Erick, keputusan terkait jabatan di PSSI tidak bisa dilakukan sepihak, baik oleh dirinya maupun tekanan publik.

Ia menjelaskan, sejak tragedi Kanjuruhan 2022, sepak bola Indonesia berada dalam pengawasan ketat FIFA. 

Federasi sepak bola dunia itu bahkan ikut mengawasi reformasi PSSI, tata kelola liga, hingga pembinaan tim nasional.

Oleh karena itu, setiap keputusan penting mengenai federasi, termasuk kepemimpinan, harus mengacu pada regulasi FIFA.

Erick kembali menegaskan, dirinya hanya akan tunduk pada aturan FIFA, bukan desakan segelintir pihak.

Load More