Suara.com - Ethiopia mengumumkan keadaan darurat enam bulan pada Selasa (2/11/2021) setelah pasukan dari wilayah utara Tigray mengatakan mereka mendapatkan wilayah dan mempertimbangkan untuk bergerak di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.
Mengutip Reuters, Rabu (3/11/2021), pengumuman tersebut muncul dua hari setelah Perdana Menteri Abiy Ahmed mendesak warga untuk mengangkat senjata untuk membela diri melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Sebelumnya pada Selasa kemarin, pihak berwenang di Addis Ababa mengatakan kepada penduduk untuk mendaftarkan senjata mereka dan bersiap untuk mempertahankan lingkungan mereka.
"Warga bisa berkumpul di lingkungan mereka dan menjaga lingkungan mereka,” kata Pemerintah Kota Addis Ababa dalam sebuah pernyataan.
“Mereka yang memiliki senjata tetapi tidak dapat mengambil bagian dalam menjaga lingkungan mereka disarankan untuk menyerahkan senjata mereka kepada pemerintah atau kerabat dekat atau teman mereka.”
Keadaan darurat diberlakukan dengan segera setelah TPLF mengklaim telah merebut beberapa kota dalam beberapa hari terakhir dan mengatakan akan bergerak di Addis Ababa, sekitar 380 km ke selatan dari posisi depan mereka.
“Negara kami menghadapi bahaya besar terhadap keberadaan, kedaulatan, dan persatuannya,” kata Menteri Kehakiman Gedion Timothewos dalam konferensi pers pemerintah.
“Dan kami tidak dapat menghilangkan bahaya ini melalui sistem dan prosedur penegakan hukum yang biasa.”
Timothewos juga mengatakan siapa pun yang melanggar keadaan darurat akan menghadapi tiga hingga 10 tahun penjara untuk pelanggaran seperti memberikan dukungan finansial, material atau moral kepada kelompok teroris.
Baca Juga: Militer Etiopia Lancarkan Serangan Udara di Tigray, Tewaskan 10 Orang
Ethiopia terakhir memberlakukan tindakan seperti itu pada Februari 2018 selama enam bulan menjelang transisi kekuasaan ke Abiy. Jam malam diberlakukan dan pergerakan orang dibatasi, sementara ribuan orang ditahan.
Fana TV melaporkan empat dari 10 pemerintah wilayah Ethiopia juga meminta warga Ethiopia untuk bergerak melawan pasukan Tigrayan.
Konflik di tempat yang pernah dianggap sebagai sekutu Barat tersebut telah menjerumuskan sekitar 400.000 orang di Tigray ke dalam kelaparan.
Konflik tersebut juga menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa lebih dari 2,5 juta orang di bagian utara meninggalkan rumah mereka. (Jacinta Aura Maharani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi