Suara.com - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan meminta DPR RI untuk melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa secara terbuka. Mereka tidak mau kalau DPR RI melakukan uji kelayakan tersebut hanya sebatas menjalankan mekanisme yang berlaku.
"Kami berharap DPR RI ketika melakukan uji fit and proper test ini dilakukan secara terbuka, jangan kemudian ada kesan bahwa fit and proper test ini hanya sekadar sebagai stempel pemerintah saja sebagaimana terjadi di masa Orde Baru," kata salah satu bagian dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan yakni peneliti Imparsial Hussein Ahmad dalam Media Briefing Menanggapi Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Panglima TNI di DPR yang disiarkan melalui YouTube KontraS, Kamis (4/11/2021).
Hussein mengatakan kalau DPR RI melangsungkan fit and proper test untuk sekedar menjalankan mekanisme semata, maka tidak ada bedanya dengan era Orde Baru yang khas dengan otoriter.
Ia lantas menjelaskan pentingnya keterbukaan dalam pelaksaaan fit and proper test calon Panglima TNI. Menurutnya, pemilihan calon Panglima TNI bukan hanya menyangkut pada institusinya sendiri, tetapi juga berpengaruh terhadap kualitas demokrasi di Tanah Air serta kehidupan masyarakat.
Dengan begitu, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan berharap DPR RI bisa mengajukan sejumlah pertanyaan terkait semisal saja dugaan keterlibatan Andika dalam pembunuhan tokoh Papua atau soal kepemilikan harta kekayaannya.
"Itu harus kemudian dijelaskan secara transparan, akuntabel dan terang benderang agar publik tidak ada kesan bahwa Panglima TNI yang terpilih nantinya bermasalah."
Fit And Proper Test Digelar 6 November 2021
Uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap calon tunggal Panglima TNI Andika Perkasa dijadwalkan pada akhir pekan ini, tepatnya Sabtu (6/11/2021). Kepastian jadwal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar Bobby Rizaldi usai melakukan rapat internal di Komisi I.
"Jadi kita akan mengadakan fit and proper test itu hari Sabtu dan besok itu sudah dimulai tahapannya verifikasi administrasi seperti laporan pajak, LHKPN, dan kelengkapan lainnya," kata Bobby di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Kamis (4/11/2021).
Baca Juga: Fahri Hamzah Cerita Jokowi Tanya Kenapa Oposisi Lemah, PKS Beri Respons
Pelaksanaan fit and proper test pada Sabtu itu dilakukan untuk mengejar pengesahan keputusan dalam rapat paripurna Senin (8/11). Dengan begitu, pelantikan Andika bisa dilakukan pada hari yang sama.
Hal itu tentu juga bertepatan dengan masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi. Hadi diketahui menginjak usai 58 pada 8 November 2021.
"Jadi kalau misal diparipurnakan siang, mungkin bisa dari pemerintah ada pelantikannya di hari yang sama. Diharapkan tidak ada transisi yang ada jabatan kosong," katanya.
Selain alasan di atas Bobby menuturkan ada alasan lain yang menjadi pertimbangan menjadwalkan fit and proper test pada akhir pekan. Alasan lainnya itu, yakni lantaran Komisi I masih menunggu administrasi berupa surat penugasan dari Badan Musyawarah DPR untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Panglima TNI.
"Jadi kan kita kiranya ada miss sedikit, telat sedikit karena nanti kalau sudah dijadwalkan ada tapi suratnya belum itu kan satu hari anggota menunggu jadi tidak ada kejelesan. Tapi kalau hari Sabtu bisa dipastikan proses pertama penugasan dari Bamus sudah kita terima dan proses verifikasi sudah kita lakukan," kata Bobby.
Berita Terkait
-
Fahri Hamzah Cerita Jokowi Tanya Kenapa Oposisi Lemah, PKS Beri Respons
-
Fit And Proper Test Calon Panglima TNI Bakal Digelar Terbuka, Kecuali Hal Strategis
-
Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI, Pengamat: Dia Memiliki Pendekatan Humanis
-
Pencalonan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI Dinilai sebagai Kemunduran
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf