”Setiap tanaman itu beda-beda. Jadi misalkan tanaman kamboja yang saya punya ya. Itu saya keluarkan sekitar pertengahan Juni, akhir Juni. Karena kalau misalkan cuacanya di bawah 20 derajat itu daunnya akan kuning,” paparnya.
Gara-gara hobi menanam, Sanusi punya pengalaman unik. "Suatu ketika, saya naik kereta bawah tanah itu, naik metro ya. Lalu, mungkin mereka itu kenal saya, tetapi saya tidak kenal mereka. Begitu saya naik, tiba-tiba ada seorang perempuan, dia sepertinya tinggal di daerah rumah saya. Tiba-tiba ia teriak: Hai, saya kenal kamu! Tiap hari saya selalu lihat kalau kamu lagi menyiram tanaman.”
Teman-teman kita, tetangga, kata dia begitu ya, banyak yang tahu bahwa saya di sini satu-satunya yang punya pohon pisang di atas balkon,” ujarnya sambil tertawa.
Salah satu hal yang mendorong Sanusi giat bercocok tanam tanaman Indonesia antara lain karena meski sudah dua dekade hidup di Jerman, lidahnya masih selera nusantara, katanya.
"Jadi meski sulit menanamnya, saya tetap berusaha. Saya selalu makan masak-masakan Indonesia tentunya. Direbus, dikasih garam sedikit, dikasih sambal, terus tempe, tahu atau rempeyek. Kita sering punya rempeyek di rumah. Saya bikin rebusan bunga labu, bayam, daun ubi. Tinggal ulek sambal, goreng telur ceplok, tambah rempeyek, beri lalapan kemangi dan terong hijau, wow sudah enak!” kata Sanusi seraya mengambil piring dan makan nasi dengan tangan.
Sudah lama Sanusi ingin menyewa kebun dan bergabung dengan asosiasi pekebun "Schrebergarten”.
"Di sini kan banyak tuh, ada perkumpulan budi daya tanaman lokal atau tanaman eksotik. Mudah-mudahan ke depan saya bisa menyewa. Masalahnya, tempatnya ada, tapi belum tentu dapat begitu saja, sulit!”
Ia menjelaskan: "Karena orang lain harus setuju. Ya kalau yang lain tidak setuju, kita tidak dapat. Jangan sampai menanam tanaman yang membawa penyakit, misalnya. Nanti tanaman orang lain bisa kena, begitu. Itu juga harus diteliti, karena itu juga harus ikut aturan, tanaman apa saja yang boleh ditanam. Karena seandainya kita bawa tanaman eksotik dari Indonesia , lalu tanaman itu mengandung parasit. Nah ternyata parasitnya itu menyebar ke orang lain, itu tidak bisa begitu," kata dia.
Baca Juga: Percantik Tampilan Kamar Mandi dengan 4 Tanaman Hias Ini, Mana Favoritmu?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN