Suara.com - Seorang pria di Brasil tewas diserbu ikan piranha setelah tercebur ke dalam sungai karena melarikan diri dari serangan sekelompok lebah.
Menyadur Newsweek Sabtu (6/11/2021), insiden tersebut terjadi ketika pria berusia 30 tahun itu sedang memancing di danau kotamadya Brasilândia de Minas.
Pada saat kejadian, pria itu sedang memancing bersama dua rekannya hari Minggu (31/10/2021) di danau yang terelak di Brasil selatan tersebut.
Pihak berwenang mengatakan kepada surat kabar Brasil Estado De Minas jika ketika sedang memancing, ketiga pria itu tiba-tiba diserang sekawanan lebah.
Semua orang melompat ke danau untuk menghindari serangan lebah tersebut, tetapi tidak mengetahui jika danau itu berisi ikan piranha.
Surat kabar LADbible melaporkan bahwa kedua teman pria itu berhasil berenang ke tempat yang aman, namun nahas dia tidak selamat.
Teman-teman pria itu kemudian memanggil bantuan dan pihak berwenang dilaporkan menemukan pria itu tewas empat meter dari tepi danau.
Ketika ditemukan, tubuh pria itu sudah dalam kondisi rusak akibat serangan ikan piranha, yang mencabik-cabik beberapa bagian tubuhnya termasuk wajahnya.
Tidak jelas apakah pria itu meninggal karena tenggelam atau karena serangan piranha, tetapi pihak berwenang mengatakan bahwa pria itu ditemukan dalam posisi terlihat tenggelam.
Baca Juga: 2 Mahasiswa Jadi Tersangka Kasus Kekerasan Diklat Menwa, Rektor UNS: Ini Musibah Bagi Kami
Sedikitnya 30 spesies ikan piranha dilaporkan hidup di lembah Sungai Amazon Amerika Selatan. Mereka juga tinggal di beberapa daerah di Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Hawaii, menurut Yahoo News.
Kasus serangan ikan piranha jarang terjadi kepada manusia, namun bisa berakibat fatal.
Pada Januari 2015, seorang bocah enam tahun, Adrila Muniz, ditemukan tewas di Sungai Maicuru dekat kota Monte Alegre, Brasil, diduga karena diserang sekelompok ikan piranha.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Nekat Beraksi di Siang Bolong, Begini Tampang Maling HP di Jaktim: Berpeci dan Jaket Ojol
-
Panggil Para Komisioner KPU, Komisi II DPR Bakal Pertanyakan Penggunaan Jet Pribadi Rp90 Miliar
-
PLN dan KAI Tandatangani Nota Kesepahaman Rencana Kerja, Siap Elektrifikasi Jalur Kereta Indonesia
-
KPK Beberkan Biang Kerok Penyidikan Korupsi Kuota Haji Berlarut-larut, Ternyata Ini Alasannya
-
Gurita Korupsi Pertamina: KPK Ungkap Kaitan Eks Direktur dengan Riza Chalid di Kasus Suap Katalis
-
Dana DKI Jakarta Rp14,6 Triliun Mengendap di Bank: Gubernur Pramono Ungkap Alasannya!
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
-
KPK Bantah Cuma Tunggu Laporan Mahfud MD Usut Dugaan Korupsi Whoosh: Informasi Kami Cari
-
Dalami Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Tak Hanya Tunggu Laporan Mahfud MD
-
Dukung Revitalisasi Kota Tua, Veronica Usul Ada Pendongeng hingga Musisi di Alun-Alun Fatahillah