Suara.com - Roehana Koeddoes terpampang di Google Doodle pada Senin, 8 November 2021. Hal ini membuat profil Roehana Koeddoes dicari-cari publik. Siapa Roehana Koeddoes sebenarnya?
Perlu kalian ketahui, Roehana Koeddoes adalah sosok jurnalis perempuan pertama di Indonesia yang dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Jokowi pada 7 November 2019 di Istana Negara yang diwakilkan oleh sang cucu, Janeyd. Banyak yang penasaran dengan profil Roehana Koeddoes.
Roehana Koeddoes adalah kakak tiri dari Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia pertama. Ia juga bibi dari Chairil Anwar, penyair legendaris Indonesia.
Keluarga Roehana Koeddoes bisa dibilang dipenuhi dengan banyak tokoh penting. Sebab, dirinya juga merupakan sepupu dari H Agus Salim yang hidup pada zaman yang sama dengan Kartini, ketika akses perempuan untuk mendapatkan pendidikan dibatasi.
Berikut ini rangkuman profil Roehana Koeddoes, jurnalis perempuan pertama Indonesia di Google Doodle yang menarik untuk disimak.
Biodata Roehana Koeddoes
- Nama lengkap: Roehana Koeddoes
- Nama EBI: Ruhana Kuddus
- Tempat lahir: Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat
- Tanggal lahir: 20 Desember 1884
- Meninggal: 17 Agustus 1972 (umur 88 tahun)
- Suami: Abdoel Koeddoes
- Orang tua: Mohamad Rasjad Maharadja Soetan (ayah) dan Kiam (ibu)
- Saudara: Soetan Noeralamsjah Soetan Sjahrir (adik tiri), Agoes Salim (sepupu), Chairil Anwar (keponakan).
Berikut ini ada rangkuman fakta menarik dari Roehana Koeddoes, jurnalis perempuan pertama Indonesia yang wajahnya menjadi Google Doodle.
Roehana Koeddoes tidak bisa mendapatkan pendidikan secara formal. Namun dirinya rajin belajar dengan ayahnya, seorang pegawai pemerintah Belanda yang selalu membawakan bahan bacaan dari kantor.
Baca Juga: Google Lewat Doodle Tampilkan Roehana Koeddoes, Wartawati Pertama di Indonesia
Roehana Koeddoes gemar membaca majalah terbitan Belanda. Majalah itu memuat berbagai macam berita politik, gaya hidup, dan juga pendidikan di Eropa. Hobi membaca majalah ini berlangsung saat sang ayah ditugaskan ke Alahan Panjang.
Bakti
Pada 11 Februari 1911, Roehana Koeddoes berhasil mendirikan sebuah Sekolah Kerajinan Amai Setia yang diakui oleh pemerintah Hindia Belanda pada 13 Januari 1915. Sekolah Kerajinan Amai Setia tersebut mengajarkan berbagai keterampilan untuk perempuan, seperti mengelola keuangan, tulis-baca, budi pekerti, pendidikan agama dan Bahasa Belanda.
Namun pada 22 Oktober 1916, seorang muridnya menjatuhkannya dari jabatan Direktris dan Penningmeester karena tuduhan penyelewengan penggunaan keuangan. Roehana Koeddoes lalu mengajar di sekolah Dharma Putra yang isinya tidak hanya perempuan tetapi ada juga laki-laki.
Penghargaan yang Diterima Roehana Koeddoes
Roehana Koeddoes pernah menerima sebuah penghargaan sebagai Wartawati Pertama Indonesia 1974 pada Hari Pers Nasional ke-3. Kemudian pada 9 Februari 1987, Menteri Penerangan Harmoko menganugerahi Roehana sebagai Perintis Pers Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Bikin Korban Malu, Pria Ini Ditangkap Usai Jual Tiket BLACKPINK Palsu Seharga Rp5 Juta
-
Berkas Korupsi RSUD Rampung, Bupati Koltim Abdul Azis Cs Segera Diadili
-
Kisruh PBNU, Kader Muda Serukan Patuhi AD/ART dan Hormati Ikhtiar Islah Kiai Sepuh
-
Akhir Perjuangan Ibu Ronald Tannur, Dijebloskan ke Lapas Pondok Bambu Buntut Suap Hakim
-
Di Balik Senyum di Posko Pengungsian, Perempuan Sumatra Menanggung Beban Sunyi yang Berat
-
Kendala Teknis di Kemenhaj, Pelunasan Biaya Haji Khusus 2026 Tersendat
-
KPK Panggil Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes dalam Kasus RSUD Koltim
-
KemenP2MI Kirim Logistik Bantuan Darurat untuk Ribuan Korban Banjir & Longsor di Sumatra
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra