Suara.com - Seorang remaja laki-laki di Inggris telah dijatuhi hukuman minimal 17 tahun penjara oleh pengadilan karena terbukti telah membunuh temannya yang berusia 12 tahun di hutan tahun lalu.
Mengutip BBC, Selasa (9/11/2021), temannya yang bernama Roberts Buncis ditikam lebih dari 70 kali dalam serangan brutal dan berkepanjangan di Boston, Lincolnshire, hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-13.
Juri membutuhkan waktu kurang dari dua jam untuk menghukum Marcel Grzeszcz yang berusia 14 tahun pada saat penyerangan di area Fishtoft pada 12 Desember 2020.
Grzeszcz diketahui membujuk Roberts Buncis untuk bertemu dengan menawarkan dia 50 pound sterling untuk menjual ganja.
Selama persidangan, Grzeszcz bersikeras bahwa dia telah bertindak untuk membela diri dan kehilangan kendali ketika Roberts, orang yang dia tuduh, membawa pisau ke tempat kejadian dan mencoba menikamnya.
Jaksa Mary Loram QC mengatakan kepada pengadilan bahwa tidak ada bukti bahwa Roberts membawa senjata dan serangan tersebut menunjukkan tingkat pra-meditasi dan perencanaan yang signifikan.
Menurut jaksa, jumlah cedera dan penderitaan yang signifikan menunjukkan kematian Roberts Buncis lebih dari sekadar penusukan.
Hakim Justice Baker, yang menjatuhkan hukuman, menolak klaim Grzeszcz tentang pisau tersebut dan mengatakan dia belum menunjukkan penyesalan yang sebenarnya.
Selama serangan biadab dan brutal terhadap Roberts, terdakwa telah berusaha keras untuk melepaskan kepala korban sebelum meninggalkan tubuhnya untuk ditemukan orang lain.
Baca Juga: Heboh Kakek di Ponorogo Ditemukan Tewas, Polisi Gelar Autopsi
Setelah pembunuhan tersebut, Grzeszcz berusaha menyembunyikan kejahatan dan membuang barang bukti dengan membakar pakaiannya dan mengirim pesan yang mengklaim bahwa dia tidak pernah bertemu Roberts pada malam dia dibunuh.
(Jacinta Aura Maharani)
Tag
Berita Terkait
-
Heboh Kakek di Ponorogo Ditemukan Tewas, Polisi Gelar Autopsi
-
Dukun Santet Batal, Istri Bayar Pembunuh Habisi Nyawa Suami karena Kesal Kawin 4 Kali
-
Mantan Wali Jorong Sodomi Pelajar, Otak Perampokan Pengusaha Gas Elpiji di Padang Diciduk
-
Seorang Ayah di AS Ini Bunuh Pacar Putrinya setelah Jual ke Pedagang Manusia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar