Suara.com - Perempuan berinisial YR, pelaku penculikan anak usia 4 tahun di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diduga mengalami gangguan jiwa.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Slamet Riyadi mengatakan informasi itu diperoleh dari orang tua pelaku.
“Dari keluarga dia (pelaku) pernah mengalami depresi,” ujar Slamet di Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (11/11/2021).
Namun kata dia, dari proses pemeriksaan terhadap pelaku belum ditemukan tanda-tanda gangguan jiwa.
“Kalau sementara di dalam pemeriksaan lancar, dapat melakukan, menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam BAP,” kata Slamet.
Karena adanya informasi itu, YR dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk menjalani tes kejiwaan.
“Maka dari itu penyidik melakukan pemeriksaan secara psikologis di RS Porli, Kramat Jati,” kata Slamet.
Sementara itu, untuk motif YR menculik bocah tersebut masih dalam proses penyidikan.
“Untuk sementara masih didalami mengingat penyidik masih melakukan pemeriksaan secara psikologis,” imbuhnya.
Culik Anak
Seperti pemberitaan sebelumnya, YR tertangkap basah menculik anak laki-laki berusia empat tahun.
Saat itu korban berinisial MR sedang bermain dengan temannya di depan apotek, Kedoya Utara, Kebun Jeruk, Jakarta Barat pada Jumat (5/11/2021).
Secara tiba-tiba pelaku datang dan melakukan aksinya.
“Pelaku menggendong dan membawa kabur korban saat sedang bermain,” ujar Slamet.
Melihat MR dibawa orang yang tidak dikenal, salah teman bocah itu melapor ke ibu korban, Endah.
Mendapat laporan itu, Endah langsung datang dan melihat buah hatinya sudah tidak lokasi. Dia langsung mengejar pelaku YR yang belum jauh pergi.
Endah langsung merebut buah hatinya dari pelaku. Kemudian, pelaku langsung di bawa ke pos RW untuk diamankan.
Tak berselang lama polisi datang dan membawa pelaku ke Polsek Kebun Jeruk. YR pun kekinian telah ditetapkan sebagai tersangka, dijerat dengan pasal 330 KUHP dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun.
Baca Juga: Rencana Pemrov Kepri Bangun Rumah Sakit Jiwa, Ini Pertimbangannya
Berita Terkait
-
Wanita Penculik Balita Dicegat Emak-emak di Kebon Jeruk, Endingnya Diseret ke Pos RW
-
Rencana Pemrov Kepri Bangun Rumah Sakit Jiwa, Ini Pertimbangannya
-
Tersangka Penculikan Cleo Smith Ternyata Suka Boneka Bratz, Koleksinya Menggunung
-
Tidak Tiba-tiba, Gangguan Jiwa Dikatakan Pakar Terjadi Secara Bertahap
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob