Suwandi mengimbau petani untuk menggunakan benih padi yang pemerintah rekomendasikan karena lebih toleran terhadap banjir yang merendam lahan persawahan selama berhari-hari.
"Disarankan kepada para petani untuk menggunakan varietas padi tahan rendaman sebagai solusi agar pertanian tidak terganggu, terutama para petani yang berada di lahan sawah dataran rendah atau rawa," ujar Suwandi.
Akses distribusi rawan bermasalah
Sementara Angga Hermanda, Ketua Departemen Politik, Hukum, dan Keamanan di Serikat Petani Indonesia (SPI), setuju bahwa stok pangan saat ini masih aman, tetapi yang menjadi masalah adalah distribusinya.
Akibat bencana alam, fasilitas infrastruktur seperti jembatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, misalnya, saat ini rusak dan dampaknya, proses distribusi pangan dari kota ke desa dan sebaliknya jadi terhambat, menurut laporan anggota SPI di Kalimantan Selatan.
"Sampai saat ini stok pangan masih terjaga, tapi yang menjadi kekhawatiran kita itu kondisi di awal tahun 2022," kata Angga kepada DW Indonesia.
Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Nina akan terjadi hingga awal tahun 2022.
Padahal, awal tahun seharusnya dirayakan sebagai momen panen raya padi. Oleh karena itu, upaya mitigasi yang tepat dari pemerintah sangat dinanti oleh masyarakat saat ini.
"Jika upaya mitigasi pemerintah tidak pas, apa yang terjadi pada 2015 dan 2016 bisa terulang. Pada waktu itu, produksi menurun, dan akhirnya kita membuka keran impor," katanya.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Badai La Nina, TNI AL Siapkan 215 Personel Satgas Siaga Bencana Alam
Benih tahan genangan air dianggap bukan solusi Bagi Angga, mengimbau petani untuk menggunakan benih rekomendasi pemerintah bukanlah langkah mitigasi yang tepat.
"Itu menyelesaikan masalah dengan masalah baru," kata Angga. Angga mengingatkan bahwa iklim, pH tanah, dan kadar air di setiap daerah berbeda-beda dan karenanya karakteristik varietas padi di setiap daerah juga berbeda. Jika diseragamkan, bisa muncul berbagai penyakit.
"(Jika Inpari 29 untuk inbrida padi sawah irigasi), bagaimana dengan padi huma atau padi ladang? Karena banyak petani kita yang menanam di ladang, tidak hanya di sawah irigasi," kata Angga.
Selain itu, benih-benih unggul tahan banjir yang direkomendasikan pemerintah dinilainya tidak ramah lingkungan karena masih memerlukan pupuk dan pestisida kimia.
Membangun pertanian agroekologi Angga kembali mempertanyakan mengapa pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan benih tahan banjir seperti Inpara 1 sampai Inpara 10, padahal petani-petani Indonesia sudah memiliki produk lokal yang ramah lingkungan, seperti benih padi SPI 20 dan SPI 21.
"Petani kita bisa membenihkan padinya sendiri, tanpa harus beli ke toko atau perusahaan. Banyak petani kita masih melakukan penangkaran benih sendiri dan benih," kata Angga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor