Suara.com - Maisaroh geram mengetahui alamat rumah orang tuanya di RT 002/RW 02 Ceger, Cipayung, Jakarta Timur dicatut sebagai kantor Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), partai yang disebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berafiliasi dengan kelompok terduga teroris, Jamaah Islamiyah (JI).
Pernyataan tersebut ditegaskan Maisaroh saat ditemui Suara.com pada Jumat (19/11/2021).
"Saya membantah, orang itu rumah tinggal orang tua saya, enggak ada hubungannya dengan politik yang kayak-kayak gitu," katanya.
Dia mengungkapkan, rumah bernomor 17 tersebut merupakan hunian yang ditinggali ayahnya sejak berpuluh tahun silam.
"Ini rumah bapak saya. Ini kan rumah tinggal , enggak ada kaitannya dengan politik yang begituan (teroris)," ujarnya.
Atas pencatutan itu, Maisaroh merasa sangat dirugikan. Dia mengaku tidak ada satupun keluarganya yang berafiliansi dengan kelompok teroris manapun. Bahkan kelompok JI atau PDRI sama sekali tidak pernah diketahuinya.
"Karena masalahnya kami orang biasa, nggak ada masalah kayak gitu, tiba-tiba cantumkan nomor 17 (alamat orang tua saya)," kata Maisaroh.
Terpisah Ketua RT 002 Pujiwiyanti juga membantah rumah orang tua Maisaroh sebagai kantor PDRI. Dia mengaku tidak pernah melihat ada kegiatan politik atau terorisme di rumah itu.
"Empat tahun saya menjabat sebagai RT, tidak ada kegiatan yang mencurigakan di rumah itu. Saya juga mengenal baik keluarga Maisaroh," tegasnya.
Baca Juga: Pakai Alamat Fiktif, PDRI: Memang Kita Cuma Numpang
Seperti pemberitaan sebelumnya, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid menyebut, JI sudah lama bertransformasi baik secara manajemen hingga strategi.
Dia mengemukakan, sejak ditetapkan sebagai organisasi terlarang karena berafiliasi dengan Alqaeda, JI berupaya untuk mengembangkan diri di bidang dakwah hingga menyasar kolam politik.
Salah satu contoh, yakni pembentukan Partai Dewan Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin oleh Farid Okbah.
"Kalau dulu dia hanya bergerak di bidang kombatan jihadis ya, pasukan tempur atau perang, sekarang mereka juga mengembangkan diri di bidang dakwah, pergerakan politik dengan mendirikan partai dan segala macam itu tapi tetap ada pasukan jihadisnya," kata Ahmad saat dihubungi Suara.com, Jumat (19/11/2021).
Ahmad juga mengatakan, kelompok JI memiliki strategi yang disebut Taqiyyah. Strategi itu dilakukan mereka untuk berkamuflase untuk menyembunyikan jati diri maupun agenda yang mereka rencanakan. Strategi itu digunakan untuk menyusup ke berbagai institusi pemerintahan.
"Mereka sudah menggunakan strategi takim. Takim itu sudah menyebar di seluruh institusi masyarakat maupun pemerintahan ya," ucapnya.
Karena itu pula, Ahmad menganggap wajar kalau data yang diungkap ke publik pun tidak sesuai dengan kebenarannya. Itu dicontohkan dengan penggunaan alamat samaran untuk kantor PDRI.
Mereka mencatut alamat rumah di Ceger, Cipayung sebagai alamat kantornya.
"Makanya itulah menunjukan bahwa mereka itu ya kalau bahasa kasarnya pengecut karena berkamuflase memang itu gerakan, nah, tapi ada gerakan bawah tanah, ada gerakan atas tanah tapi tidak menggunakan atas nama JI tapi dengan mendirikan partai kelompok dan sebagainya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup
-
Agensi Wajib Setor Uang buat Kuota Haji Khusus, KPK Ungkap Liciknya Pejabat Kemenag: Sewenang-Wenang
-
Diduga Oknum Polisi Perintah Bebaskan Pencuri Motor: Motor Kamu Ada Dua Kan?
-
CEK FAKTA: Benarkah Purnawirawan TNI Gelar Demo Tuntut Pemakzulan Gibran?
-
Demo 10 September 2025: Aktivis-Mahasiswa Demo di Polda Metro Buntut Penangkapan Delpedro Cs
-
KPK Ungkap Dugaan RK Terima Uang Hasil Korupsi Pengadaan Iklan di BJB
-
PSI Jakarta Ungkap Aksi Nyata Jawab Tuntutan 17+8, Apa Saja?
-
Baru Sehari Jabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Didemo dan Didesak Dicopot
-
Mengenal Lebih Dekat Puteri Komarudin, Sosok Disebut Jadi Menpora Gantikan Dito
-
Ustaz Khalid Ngaku Jadi Korban Agen Travel Muhibbah dalam Kasus Korupsi Kuota Haji