- PSI Jakarta menyambut positif tuntutan 17+8 dan klaim telah menjalankan sebagian poinnya
- PSI menerapkan kode etik, transparansi keuangan, dan menolak kenaikan gaji DPRD saat pandemi
- PSI konsisten mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai bentuk keberpihakan pada rakyat
Suara.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta, merespons tuntutan 17+8 yang belakangan ini disuarakan masyarakat melalui aksi demonstrasi.
Sekretaris Wilayah DPW PSI Jakarta, Geraldi Ryan Wibinata, menyebut sebagian aspirasi tersebut sudah dijalankan oleh PSI di tingkat daerah.
Menurutnya, PSI Jakarta mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada masyarakat yang telah menyuarakan aspirasi 17+8 itu.
"Kami memahami bahwa aspirasi tersebut merupakan tuntutan yang berasal dari hati dan pikiran tulus untuk memperbaiki kehidupan politik bangsa ini menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ujar Geraldi, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, realisasi atas seluruh tuntutan itu memang membutuhkan proses panjang.
Namun, dia menambahkan, PSI DKI diklaim sudah lebih dulu memulai perbaikan internal guna meningkatkan kualitas demokrasi dan partai politik.
Salah satunya, kata Geraldi, lewat penerapan Kode Etik Anggota Legislatif PSI serta pembentukan Mahkamah Partai.
Dua hal ini menjadi mekanisme pengawasan agar kader PSI tidak melanggar aturan maupun menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
“PSI DKI Jakarta juga pernah memberikan sanksi hingga Pergantian Antar Waktu (PAW) bagi Anggota Legislatif PSI di Jakarta karena tidak mematuhi Perilaku Anggota Legislatif PSI dan terbukti melakukan penggelembungan laporan penggunaan dana reses,” jelasnya.
Baca Juga: FMN Aksi Anti Fasis di DPR, Tuntut Bebaskan 3.195 Demonstran Korban 'Razia Agustus'
Ia juga menyinggung soal tuntutan nomor 11, yakni agar partai mengumumkan komitmen keberpihakan kepada rakyat.
Menurut Geraldi, PSI menjadi satu-satunya fraksi yang menolak kenaikan gaji anggota DPRD DKI Jakarta pada masa pandemi COVID-19.
“PSI Jakarta menjadi satu-satunya partai dan fraksi yang menolak kenaikan gaji DPRD DKI Jakarta pada masa pandemi COVID-19 lalu,"ucapnya.
"Kemudian, kami juga terus mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah provinsi yang membebankan masyarakat, salah satunya adalah pemborosan anggaran APBD,” lanjutnya.
Terkait tuntutan nomor 17+2 tentang reformasi partai politik dan penguatan pengawasan eksekutif, ia menyebut PSI DKI rutin mengumumkan laporan keuangan yang diaudit eksternal oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
“Laporan keuangan kami dapat diakses kapanpun melalui website PSI Jakarta atau website PPID PSI Jakarta. Kami mengedepankan transparansi dan tidak menutup-nutupi apapun dari masyarakat,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Kena Deadline Hari Ini, DPR Penuhi Beberapa Tuntutan 17+8 Jangka Pendek
-
Dituntut Mahasiswa Kembali ke Barak, Mabes TNI Beri Jawaban Tegas Soal 17+8 Tuntutan Rakyat
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
DPR Soroti Izin Penggalangan Dana Bencana: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Polisi Kantongi 2 Bukti Kunci Tetapkan Dirut Terra Drone Tersangka Kebakaran Tewaskan 22 Karyawan
-
Polisi Temukan Dua Bukti Penting, Dirut Terra Drone Terancam 12 Tahun Penjara
-
Bungkam Saat Ditanya Soal Kasus, Bupati Lampung Tengah Malah Goda Jurnalis Saat Diborgol
-
Mobil MBG Tabrak 21 Siswa SD di Cilincing, Dipastikan Tak Ada Korban Tewas
-
Mentan Amran Tegas: Berani Korupsi Bantuan Bencana Akan Langsung Dicopot
-
Berkat Laporan Warga, Polisi Sita 8 Ton Kayu Ilegal di Kepulauan Meranti
-
Bupati Lampung Tengah Kantongi Fee Proyek Rp 5,75 Miliar: Dipakai Buat Bayar Utang Kampanye
-
Sekdes Tanggul Wetan Dibekuk! Skandal Korupsi APBDes Rp484 Juta di Jember Kembali Meledak
-
Rel Maut Jakarta: Di Balik Ratusan Kecelakaan Kereta, Siapa Salah dan Apa Solusinya?