Suara.com - Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan meminta Kapolda Meteo Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengevaluasi kinerja jajaran anggota Polri yang bertugas di Bandara Soekarno-Hatta. Permintaan itu tidak terlepas dari insiden yang dialami Arteria dengan seorang wanita mengaku keluarga jenderal.
Arteria menuturkan wanita yang mengaku keluarga jenderal itu sempat melakukan perintah dan mencari-cari kapolres lewat protokol yanng mengawal dirinya. Diketahui, belakangan protokol berambut panjang itu merupakan intel Kodim.
"Kok bisa menggunakan protokoler TNI di bandara, nyuruh-nyuruh semua orang. Mana kapolres, mana siapa, lu gak tahu siapa gue dan sebagainya," kata Arteria menirukan sikap wanita mengaku keluarga jenderal TNI, saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (22/11/2021).
Pengalaman tidak enak juga dialami Arteria oleh anggota kepolisian. Sesampainya di kantor polisi di bandara untuk menyelesaikan cekcok yang terjadi, Arteria sempat tidak mendapat pelayanan sebagaimna seharusnya.
Hal itu tidak terlepas dari sosok wanita keluarga jenderal yang sedari awal melakukan perintah secara sewenang-wenang melalui protokol.
"Saya sampai di kantor polisi, polisi diatur sama mereka semua. nanti kamu videoin semuanya ya disuruh-suruh orang sama dia," kata Arteria.
Pelayanan baru diberikan usai anggota polisi setempat mengetahui posisi Arteria sebagai anggota DPR. Sebab kejadian itu pula yang membuat Arteria meminta Irjen Fadil melakukan evaluasi.
"Ini Pak Fadil, tolong juga ini. saya minta tolong Bang Fadil sub sektor bandara terminal dua, saya gak dikasih masuk, yang dilayani mereka itu sebelum saya tahu anggota DPR. begitu sopir saya bilang bapak ini anggota DPR baru itu polisinya keluar, 'pak-pak mohon maaf kami gak bisa menerima bapak karena ruangannya kecil'," tutur Arteria.
Arteria sendiri memilih menahan diri. Ia tidak mempermasalakan apabila kepolisian mau melayani wanita pengaku keluarga jenderal lebih dulu.
Baca Juga: Arteria Lapor Ibunya Dimaki-maki Wanita Ngaku Anak Jenderal, PDIP: Tak Ada Guna Berkelahi
"Saya kan gak mau ribut, gak apa-apa layani dia dulu, dia rakyat kita juga, saya bilangin dia rakyat kita juga. Sama ini saya bilang," tandas Arteria.
Berita Terkait
-
Arteria Lapor Ibunya Dimaki-maki Wanita Ngaku Anak Jenderal, PDIP: Tak Ada Guna Berkelahi
-
Wanita Ngaku Anak Jenderal Maki-maki Ibu Arteria PDIP, KSAD Dudung: Kapan Kejadiannya?
-
Arteria Dahlan Akhirnya Bongkar Sosok Ini, Diduga jadi Beking Wanita yang Memaki Ibunya
-
Buntut Ribut di Bandara Soetta, Arteria PDIP dan Wanita Ngaku Anak Jenderal Saling Lapor
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana