Suara.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Medis Uganda, (UMA) Hebert Luswata mengungkapkan pada Kamis pekan lalu, bahwa setiap tahun 500 dokter yang memenuhi syarat dari universitas kebanyakan pindah ke luar negeri.
Alasannya mengejutkan melihat posisi dokter atau tenaga kesehatan. Mereka memilih 'kabur' ke negara lain demi mendapatkan upah yang layak, wow!
Menyadur laman kantor berita Anadolu, Senin (29/11/2021), Hebert Luswata mengatakan, bahwa pemerintah tidak merekrut sebagian besar dokter, dengan alasan tidak memiliki uang untuk membayar mereka.
“Pemerintah hanya mempekerjakan 1.600 dokter, namun ada 4.000 pos kosong di rumah sakit pemerintah yang kekurangan dokter,” katanya.
Luswata mengatakan ada lebih dari 2.700 orang dokter di Uganda tetapi mereka tidak bekerja dan berencana pindah ke negara lain, kemungkinan besar Inggris, AS, Kenya, Rwanda, dan Botswana.
Ratusan dokter dan perawat kesehatan lainnya pindah dari Uganda setiap tahun setelah memenuhi syarat di universitas dan lembaga pendidikan kesehatan untuk bekerja di negara maju.
Praktisi dan advokat kesehatan prihatin dengan tren tersebut karena kegagalan pemerintah untuk menyerap tenaga mereka ke dalam layanan kesehatan dan kondisi kerja yang buruk di Uganda.
Kekhawatiran semakin besar pada saat dokter di Uganda mogok, menuntut gaji yang lebih baik.
Direktur Eksekutif Pusat Afrika untuk Kesehatan Global dan Transformasi Sosial (ACHEST), Francis Omaswa, mengatakan pemerintah harus campur tangan untuk menghentikan perekrutan tenaga kesehatan internasional dari Uganda.
Baca Juga: Ribuan Dokter Mogok Kerja di Uganda, Tuntut Kenaikan Gaji dan Asuransi Kesehatan
“Karena kekurangan tenaga kesehatan global, diperkirakan mencapai 18 juta pada 2030 mendatang, ada persaingan ketat untuk mengisi kesenjangan dengan negara-negara kaya yang berebut tenaga kesehatan yang tersedia melalui perekrutan yang tidak diatur dan migrasi klandestin, membuat negara-negara miskin seperti Uganda dirugikan,” kata dia. (Sumber: kantor berita Anadolu)
Berita Terkait
-
IDI Ingatkan Pemerintah Segera Antisipasi Covid-19 Varian Omicron: Jangan Jemawa
-
Cegah Kerumuman, Dokter Reisa Minta Gereja Siapkan Opsi Ibadah Natal dari Rumah
-
Dokter Cabul Klaim Bisa Sembuhkan Pasien dari Virus Kanker dengan Bersetubuh
-
Bikin Ikoy-ikoyan Bareng Arief Muhammad, dr Oky Pratama Habiskan Duit Hampir Rp 1 M
-
Ribuan Dokter Mogok Kerja di Uganda, Tuntut Kenaikan Gaji dan Asuransi Kesehatan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar