"It takes a village to raise a child, kalau menurut pepatah dalam bahasa Inggris," kata Ria menjelaskan perlunya dukungan dan bantuan dari orang sekitarnya.
Ria mengaku seringkali mendapat pengalaman yang "asimetris". Saat orang lain bisa terinspirasi oleh penyandang disabilitas, di sisi lain ia juga pernah mengalami perlakuan yang berbeda karena status disabilitasnya.
"Orang yang punya disabilitas juga manusia, kita juga punya rasa, punya hati," ujar Ria.
"Jangan dibelaskasihani, tapi justru jadikanlah sebuah lingkungan yang kita semuanya bisa lebih mengaksesnya, sehingga kami bisa setara ."
Ria mengatakan, di eranya pilihan hidup bagi tunanetra hanya ada dua, yakni menjadi musisi atau tukang pijat.
Tapi sekarang Ria melihat teman-teman tunanetra yang mampu jadi guru di sekolah biasa, bukan di sekolah khusus murid difabel. Atau bahkan ada yang menjadi insinyur, yang menurutnya dulu dianggap tidak mungkin karena penyandang tunanetra tidak memiliki akses ke komputer khusus.
"Dengan memberikan akses, pendidikan, dan ditambah kreativitas, kita bisa jadi apa pun."
Tidak bisa dimasukkan ke dalam satu kategori
Memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember, Ria saat ini menjadi seorang 'host' untuk serial video bersama ABC Classic, program musik yang fokus pada musik-musik klasik dari penjuru dunia.
Serial video tersebut menampilkan para musisi dengan disabilitas dan bagaimana mereka bisa bermusik.
Baca Juga: Enggan Penyandang Disabilitas Jadi Korban Pemerkosaan, Alasan Risma Minta Tunarungu Bicara
"Setiap orang yang memiliki disabilitas itu berbeda-beda, kita tidak bisa dikategorikan ke dalam satu kategori yang sama," jelas Ria tentang pesan yang ia dapatkan setelah mewawancarai para musisi.
"Yang kita alami berbeda, tapi kita bisa share apa yang kita sudah punya dan berbagi pandangan soal apa yang kita bisa lakukan sebagai musisi disabilitas dan apa yang bisa dilakukan industri musik untuk mendukung kita."
Dari pengalamannya, Ria mengajak warga yang hidup dengan disabilitas untuk tetap semangat dalam mewujudukan mimpinya.
"Maju terus," kata Ria.
"Jika ingin mendapatkan respek dan martabat, serta hak yang sama dengan yang non-disabilitas, kita benar-benar harus melakukan sesuatu," katanya.
"Jangan berharap dunia berubah untuk kita kalau kita tidak bisa jadi bagian dari perubahan itu."
Berita Terkait
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Difabel Rentan Jadi Korban Bullying, Ini Pentingnya Ruang Aman Inklusif!
-
PNS DKI Dirikan Toko Mandiri, Komunitas Difabel Makin Pede: Kami Bisa Berdiri di Atas Kaki Sendiri
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Cerita Maya, Remaja Difabel asal Temanggung Temukan Asa Lewat Kopi Robusta
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku