- Audit trotoar oleh difabel di kawasan Tugu menunjukkan akses masih buruk: jalur pemandu terputus, trotoar dipakai parkir, dan terhalang PKL.
- Kegiatan ini bagian dari Tamasya Jogjalan Serius pada Pekan Inklusi Difabel 2025 untuk menyoroti hak difabel dalam ruang publik.
- Hasil audit akan diserahkan ke pemerintah agar fasilitas pedestrian yang dibangun benar-benar sesuai kebutuhan.
Suara.com - Sekelompok difabel melakukan audit aksesibilitas trotoar di kawasan Tugu Yogyakarta, Minggu (7/12/2025). Dari hasil audit ditemukan sejumlah hambatan yang membuat area pedestrian tersebut belum ramah bagi pengguna difabel.
Selama penelusuran, mereka mendapati jalur pemandu yang terputus, trotoar yang dipakai parkir liar sepeda motor, hingga gerobak pedagang kaki lima yang menutup jalur.
Audit ini merupakan bagian dari Tamasya Jogjalan Serius, rangkaian acara Pekan Inklusi Difabel 2025 yang digelar Sasana Inklusi dan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia pada 7–8 Desember untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Difabel netra yang mengikuti kegiatan, Okto Wahyudi mengaku beberapa kali harus menahan rasa takut saat menyusuri jalur pemandu yang terputus atau terhalang parkiran kendaraan.
Dalam beberapa titik, ia bahkan harus turun ke badan jalan karena guiding block dipenuhi gerobak pedagang kaki lima.
“Itu padahal didampingi, tapi tetap masih khawatir, ragu-ragu jalan di guiding block. Saya tidak bisa membayangkan kalau difabel berjalan sendirian,” ujar Okto.
Okto berharap pemerintah lebih serius membangun aksesibilitas ruang publik dan memastikan masyarakat difabel terlibat dalam proses perencanaan.
“Kalau difabel dilibatkan dalam proses pembangunan di ruang publik, enggak ada lagi guiding block yang enggak sesuai dan bangunan aksesibilitas lainnya,” ujarnya.
Ketua Komunitas Pedestrian Jogja, Abiyyi Yahya Hakim, yang mengawal jalannya audit mengatakan, kegiatan audit aksesibilitas trotoar menjadi upaya menyadarkan publik bahwa difabel adalah bagian dari pengguna layanan publik yang berhak atas fasilitas aman dan nyaman.
Menurut Abi, hambatan seperti guiding block terputus maupun halangan fisik lainnya masih sering ditemui di sepanjang kawasan Tugu, mulai dari Jalan C. Simanjuntak hingga Jalan Jenderal Sudirman.
Baca Juga: Atasi Macet TB Simatupang, Pemprov DKI Alihfungsikan 7 Titik Trotoar Rusak Sampai November 202
“Yang perlu jadi catatan, ini baru di Tugu, di kawasan lain juga masih banyak dengan tantangan yang berbeda,” tutur Abi.
Ia menambahkan, masalah lain yang mendasar adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam memahami hak difabel serta fungsi fasilitas aksesibilitas di trotoar.
Hasil audit tahun ini, lanjut Abi, akan disusun, didokumentasikan, dan dilaporkan kepada pemerintah.
“Setiap tahun kami ada catatan, laporan dan temuan terkait pedestrian di Jogja. Dan akan kami sampaikan hasil ini ke pemerintah,” kata Abi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam
-
Dukung Keterbukaan Informasi, FPIR: Kapolri Konsisten Lakukan Pembenahan dan Penguatan Demokrasi
-
Ketua Komisi V DPR: Kalau Nggak Mampu, Jangan Malu Minta Bantu Negara Lain Untuk Bencana Sumatra
-
Kerry Riza: Terminal BBM PT OTM Masih Dipergunakan Pertamina hingga Kini
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Bencana Sumatra Wajib Izin Pemerintah: Harus Ada Audit!