Dia menekankan mitigasi bencana pada warga sekitar Gunung Semeru seharusnya diperhatikan lebih serius oleh Pemerintah Daerah setempat. Sementara warga yang tinggal di area tersebut pun tak boleh menghiraukan peringatan waspada yang dikeluarkan terhadap aktivitas gunung tersebut.
“Pertanyaannya kapan masyarakat yang harus mengikuti, kapan Semeru memberikan rezeki,” kata Mbah Rono.
Kewaspadaan
Mbah Rono menyebutkan hingga saat ini tidak ada sistem peringatan dini tercanggih yang dapat meramalkan kapan erupsi gunung terjadi.
Bahkan tidak ada perhitungan secara pasti, kapan saat seseorang bisa menyelamatkan diri dari terjangan awan panas yang bergerak sangat cepat, yang diperkirakan mencapai 600 derajat Celsius itu.
Jalan menyelamatkan diri satu-satunya adalah tidak berada di kawasan Gunung Semeru, sekitar 5-7 kilometer dari kawasan kubah lava saat dikeluarkannya peringatan status waspada.
Sementara itu, hujan yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada Februari 2022 sepatutnya juga menjadi kewaspadaan bagi warga yang tinggal di sekitar gunung berapi aktif, sebab terjangan lahar akan membayangi warga sekitar gunung berapi aktif selama musim ini.
Selain itu, longsornya APG semestinya telah menjadi pertanda bahwa masyarakat harus segera menghindar dari kawasan gunung.
“Karena yang mematikan itu lahar akibat curah hujan tinggi. Berhati-hati bagi warga di sekitar aliran sungai, apalagi kubahnya besar bisa menjadi longsor, guguran dan awan panas,” katanya.
Baca Juga: PMI Siapkan Ambulans Tambahan Buat Evakuasi Korban Erupsi Semeru
Jadi, dalam konteks bencana itu, semestinya tidak sekedar memikirkan bagaimana menanggulangi korban bencana erupsi Gunung Semeru saat ini, namun pemerintah diharapkan juga memikirkan langkah tegas mitigasi yang mengutamakan keselamatan masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
Terkini
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Dukcapil Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera untuk Segera Dapatkan Layanan Adminduk
-
Digitalisasi Adminduk Selamatkan Triliunan Dana Bansos, Mendagri: Dukcapil Harus Lebih Agresif!
-
Jadi Saksi Kasus Suap RSUD, Bupati Kolaka Timur Dipindahkan KPK ke Rutan Kendari
-
Gus Ipul Dukung Langkah Tegas Gubernur Aceh Larang Jual Mahal Sembako Pasca-Bencana