Suara.com - Hasil pemeriksaan psikologi pria berinisial MS, terduga korban pelecehan seksual dan perundungan di lingkungan kerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah rampung.
MS yang diduga menjadi korban menjalani pemeriksaan psikologi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Staf RS Polri barusan memberi info, hasil pemeriksaan psikis MS sudah keluar,” kata kuasa hukum MS, Mualimin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/12/2021).
Mualimin menuturkan, hasil pemeriksaan itu akan segera dikirimkan ke Polres Metro Jakarta Pusat sebagai bagian materi proses penyelidikan.
“Hasilnya akan langsung diserahkan ke Penyidik Polres Jakarta Pusat” ujarnya.
Terkait hasil pemeriksaan, Mualimin mengaku tidak mengetahui hasil pemeriksaan dari RS Polri itu.
“Bersifat tertutup. Pihak korban pun tidak diberi tahu hasilnya seperti apa,” kata dia.
Sebagai tim kuasa hukum, Mualimin berharap hasil penyelidikan dari Polres Metro Jakarta Pusat sama dengan temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
“Kami harap hasilnya sama dan konsisten dengan penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM, yaitu diduga kuat ada tindak pidana pelecehan seks dan perundungan di KPI yang korbannya saudara MS,” kata Mualimin.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Desak Rektor Unri Berhentikan Dekan Syafri Harto
Seperti diketahui, Komnas HAM telah merampungkan hasil penyelidikannya terkait kasus yang menimpa MS.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengungkapkan, hasilnya MS diduga kuat menjadi korban pelecehan seksual dan perundungan.
“Kuat dugaan terjadi adanya peristiwa perundungan terhadap MS dalam bentuk candaan atau humor yang bersifat menyinggung dan meledek kondisi dan situasi kehidupan pribadi individu, kebiasaan dalam relasi antar pegawai di lingkungana KPI yang memuat kata-kata kasar dan seksis di lingkungan KPI," kata Beka saat konperensi pers di kantor Komnas HAM, Senin (29/11/2021) lalu.
"Adanya candaan atau humor yang bersifat serangan fisik seperti memaksa membuka baju, mendorong bangku atau memukul," sambungnya.
Kemudian Komnas HAM juga menemukan peristiwa perundangan bukan hanya menimpa MS seorang.
"Kuat dugaan peristiwa perundungan juga terjadi pada pegawai KPI lainnya namun hal ini dianggap sebagai bagian dari humor, candaan, lelucon yang menunjukkan kedekatan pertemanan rekan kerja," ujar Beka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar