Suara.com - Pemilihan Presiden di tahun 2024 nanti diprediksi akan diramaikan oleh 3 poros koalisi partai politik (parpol). Masing-masing poros disebut akan terdiri dari 2-4 partai politik yang berkoalisi.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto menilai bahwa ada tiga poros koalisi yang akan terbentuk di Pilpres 2024.
Hari menyebut, poros pertama akan dihuni oleh dua parpol besar yaitu PDIP dan Partai Gerindra. Koalisi kedua diisi oleh Partai Golkar, Nasdem, dan PKB. Sedangkan kubu ketiga merupakan koalisi Partai Demokrat, PPP, PKS, dan PAN.
"Peluang saat ini masih sama dari kemungkinan 3 koalisi yang akan terbangun," ujar Hari dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Rabu (8/12).
Lebih lanjut Hari mengatakan bahwa 3 koalisi itu harus meyakinkan pemilih dengan visi, misi, dan program jika ingin diberikan amanat untuk memimpin.
Sebab menurutnya, para pemilih akan membandingkan hasil kepemimpinan saat ini.
"Selain itu dibutuhkan kematangan dan kepiawaian tinggi dari masing-masing koalisi pilpres 2024," katanya.
Hari menyebut, hal itu bisa dengan tokoh, elite, dan parpol yang mampu merajut akar rumput menjelang Pilpres 2024 demi meminimalisir angka golput.
"Untuk meminimalisir golput dalam pemilu 2024," katanya.
Baca Juga: Disebut Bakal Tinggalkan Prabowo di Pilpres, Pengamat Prediksi Alumni 212 Dukung Sosok Ini
Ia menilai, pasangan dari kalangan nasionalis dan agama bisa menjadi tolak ukur dari pilpres secara langsung sejak 2004.
"Bisa juga figur sipil dan figur militer bergandengan serta sebaliknya," ujarnya.
Sementara itu, Lembaga survei Polmatrix Indonesia menyampaikan hasil survei elektabilitas partai politik terbaru. Menjelang Pemilihan Umum 2024, PDIP ternyata masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi.
Melansir Antaranews.com, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu menempati urutan teratas dengan skor 15,8 persen.
Mengekor dibelakangnya ialah Partai Gerindra di peringkat kedua dengan skor 11 persen, PKB 9,4 persen, Partai Demokrat 9 persen, PKS 5,7 persen.
Selanjutnya ialah PSI 5,2 persen, NasDem 5 persen, Golkar 4,7 persen,PPP 2,5 persen, dan Partai Ummat 1,5 persen.
Berita Terkait
-
Arief Puyuono: Duet Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto Sosok Sesuai Ramalan Jayabaya
-
PAN Buka Peluang Duet Zulhaz-Ridwan Kamil Di Pilpres 2024
-
Rekam Jejak Puan Maharani Dinilai Potensial Maju pada Pilpres 2024
-
Survei: Erick Thohir Kandidat Kuat dari Klaster Menteri untuk Pilpres
-
Disebut Bakal Tinggalkan Prabowo di Pilpres, Pengamat Prediksi Alumni 212 Dukung Sosok Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU