Suara.com - Beredar thumbnail video yang menyebutkan kantor Partai Demokrat menjadi sasaran demonstrasi buruh yang menolak omnibus law Undang-Undang Ciptakerja.
Video tersebut diunggah oleh kanal Youtube RODA POLITIK dengan judul “BERITA TERBARU ~ Akibat Ulah AHY Kantor Demokrat Jadi Sasaran Massa Demo Buruh Tolak Omnibuslaw” pada Senin (29/11), yang dapat diakses melalui tautan berikut.
Hingga Rabu (1/12/2021), video tersebut telah disaksikan sebanyak 3.235 kali, disukai oleh 13 pengguna, dan dikomentari oleh empat akun.
Pada thumbnail video berdurasi 8 menit 6 detik itu, terlihat sekelompok orang berseragam merah dengan tulisan FSBKU tengah berkumpul di depan gerbang sebuah bangunan. Mereka dikelilingi oleh aparat kepolisian.
Di dekatnya terdapat baliho dengan wajah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ditunjuk dengan panah merah.
Terdapat pula narasi di bawah thumbnail yang berbunyi, “Emosi Tak terkontrol, Massa Demo Buruh Geruduk Kantor Demokrat”.
Lantas, benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Universitas Multimedia Nusantara, Rabu (1/12/2021), klaim yang menyatakan massa buruh menggeruduk kantor Demokrat itu keliru.
Baca Juga: Pesan Menohok Wasekjen Demokrat Untuk Jokowi: Berhenti Salahkan Pendahulu!
Setelah ditelusuri lebih lanjut, isi video tidak sesuai dengan judul dan narasi yang terdapat pada thumbnail.
Video tersebut rupanya membahas soal pernyataan Ketua Umum Demokrat AHY yang menyebut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meminta pemerintah memperbaiki UU Cipta Kerja sejalan dengan pertimbangan partainya kala menolak pengesahan.
Tak ada pula kabar atau pemberitaan media yang mengklaim telah terjadi demo buruh di kantor Demokrat sepanjang November 2021.
Di sisi lain, Tim Cek Fakta UMN juga menelusuri thumbnail video menggunakan tool Yandex Image Search dan menemukan bahwa foto tersebut adalah hasil manipulasi.
Kelompok orang berbaju FSBKU serta aparat polisi di sisi kanan gambar ditempel sedemikian rupa pada foto asli. Adapun, foto aslinya dipublikasikan oleh JPNN pada 16 Maret 2021 dan dapat diakses melalui tautan berikut.
Jika dilihat secara mendetail, foto asli di atas memiliki kemiripan dengan sisi kiri thumbnail. Terdapat aparat kepolisian yang membelakangi kamera, serta kerumunan pihak bermasker yang seolah mencoba menengahi massa (lihat bagian yang diberi lingkaran merah).
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Ketua Umum PDIP Merekomendasikan Ganjar Pranowo Maju Capres 2024, Benarkah?
-
Politisi Demokrat: Kalau Waras, Sebagai Warga Kita Harus Bangga Punya Stadion Megah
-
CEK FAKTA: Jokowi Muak Sri Mulyani Berkhianat Bongkar Kebusukan Pemerintah, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Wali Kota Solo Borong Saham Rp 92,2 Miliar dan Asal Duit Tak Jelas, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Beredar Video Tiktoker Pagi Sebelum Gunung Semeru Erupsi, Benarkah?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung