Suara.com - Ketika tiga orang misionaris Kristen yang diculik dan disandera di Haiti selama dua bulan akhirnya dibebaskan pekan ini, ada momen kegembiraan yang tertunda.
Ketiganya dibebaskan menyusul dua misionaris lainnya yang telah dibebaskan bulan lalu.
Tapi kelegaan yang menyelimuti momen ini dibayangi oleh nasib 12 orang yang membantu misi yang hingga kini tetap disandera.
Misi ini terdiri atas 16 warga Amerika Serikat dan satu warga Kanada, termasuk lima anak berusia delapan bulan.
Saat sedang dalam perjalanan pulang ke asramanya pada 17 Oktober lalu, bus mereka dicegat oleh geng 400 Mawozo yang terkenal kejam, di luar ibu kota Haiti, Port -au-Prince.
Para penculik menuntut AS$1 juta dolar per sandera. Beberapa hari kemudian, pemimpin geng Wilson Joseph muncul dalam sebuah video media sosial yang mengancam akan membunuh para misionaris dan memperingatkan pihak berwenang yang enggan bernegosiasi.
"Saya akan membuatmu menangis darah," kata Wilson sesumbar.
Christian Aid Ministries (CAM) yang berbasis di Ohio, Amerika Serikat, adalah organisasi misionaris yang mengirim mereka ke Haiti.
CAM kini fokus pada misionaris yang masih disandera, terus meminta dukungan bagi pembebasan mereka.
Baca Juga: Jumlah Korban Akibat Ledakan Truk Bahan Bakar di Haiti Bertambah, Jadi 75 Orang
Penculikan ini menjelaskan situasi genting di Haiti sekaligus memicu kembali perdebatan soal apakah misionaris lebih banyak mendatangkan kerugian, ketimbang kebaikan di negara-negara berkembang.
Media lokal melaporkan eskalasi kekerasan meluas di Haiti, pembajakan mobil dan penculikan terjadi hampir setiap hari.
Menurut Pusat Analisis hak asasi manusia Haiti, para misionaris CAM termasuk di antara 119 orang yang diculik pada awal Oktober.
Catatan lembaga ini menyebutkan setidaknya 782 orang, 53 di antaranya warga asing, yang diculik sepanjang 2021.
Menyusul pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada bulan Juli, terjadi kekacauan dengan lemahnya penegakan hukum.
Kekurangan makanan dan bahan bakar makin memperparah krisis di negara yang belum pulih akibat gempa bumi pada 14 Agustus.
Berita Terkait
-
Kebijakan Nyeleneh Trump Bisa Gagalkan Haiti dan Iran Main di Piala Dunia 2026?
-
5 Fakta Mengejutkan Haiti, Pendatang Baru Piala Dunia 2026 yang Stadionnya Setara Manahan
-
Pelatih yang Tak Pernah ke Haiti Bawa Permata Karibia ke Piala Dunia Setelah 52 Tahun
-
Striker 196 Cm di Super League 2025/2026 Ternyata Pemain Haiti, Eks Rekan Lionel Messi
-
Negara Porak Poranda Akibat Perang Geng, Kok Bisa Haiti Lolos ke Piala Dunia 2026?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal