Suara.com - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Daeng M Faqih mengatakan, COVID-19 varian Omicron hanya memiliki gejala ringan bagi para penderitanya. Namun, Omicron ini 5 kali lipat lebih cepat penularannya.
"Ya awalnya memang beritanya agak simpang siur ya, tapi sudah dikonfirmasi oleh para ahli. Gejala Omicron ini memang tidak lebih berat malah lebih ringan. Tapi kecepatan penularanmya bisa 5 kali. Ada yang menyebut 500 persen itu berarti lima kali," kata Daeng dalam diskusi daring bertajuk 'Heboh Omicron', Sabtu (17/12/2021).
Ia menjelaskan, Omicron bisa menjadi ancaman bahaya atau perburukan jika menyasar pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kronis dan rentan.
"Pada penderita-penderita yang orang-orang memiliki penyakit tertentu penyakit yang memiliki imunokompromais jadi daya tahan menurun seperti HIV dan penyakit yang bersifat kronis lainnya itu betul-betul badan itu bisa terjadi perburukan yang dilaporkan baik dari WHO maupun dari Afrika Selatan," ungkapnya.
Kendati begitu, Daeng mengimbau semua pihak tak boleh panik dalam menghadapi Omicron tersebut. Pelayanan kesehatan harus berjalan normal.
Di sisi lain, Daeng mengatakan, pemerintah harus sudah mulai mempersiapkan skema terburuk dalam menghadapi Omicron.
"Omicron akan lebih banyak gejala ringan penularannya sehingga strateginya shelter-shelter untuk isolasi mandiri mulai dipersiapkan," tandasnya.
Untuk diketahui, dua kasus Omicron kembali ditemukan di Indonesia. Dua orang yang terpapar Omicron ini baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri.
Dengan ditemukannya dua kasus baru berarti saat ini sudah ada tiga kasus Omicron di Indonesia.
Baca Juga: Guru Besar FKUI: Varian Omicron Diduga Sudah Menyebar Sebelum Kasus Pertama Ditemukan
Dua pasien terkonfirmasi Omicron terbaru adalah IKWJ (42) laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan, serta M (50) laki-laki perjalanan dari Inggris.
"Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/12/2021).
Nadia mengatakan dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari lima kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.
Pasien Omicron pertama terkonfirmasi pada Kamis (16/12/2021) berinisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran.
Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus 'S-gene target failure' (SGTF) yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada 14 dan 15 Desember 2021.
Kedua pasien terbaru terkonfirmasi Omicron setelah menjalani karantina wajib 10 hari seusai kembali dari luar negeri.
Berita Terkait
-
Lagi, 2 Kasus Omicron Ditemukan di Indonesia
-
Kemenkes Deteksi Kasus Kedua Omicron, 2 Pasien dari Perjalanan Amerika dan Inggris
-
Ada Omicron, Keberangkatan Jemaah Umrah Indonesia Ditunda Sampai 2022
-
Cegah Penularan Varian Omicron, RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari
-
Kasus Omicron Muncul, Gerindra Panggil Mulan Jameela untuk Klarifikasi soal Karantina
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya