Suara.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama menduga virus corona varian Omicron sudah menyebar lebih dulu di Indonesia, sebelum kasus Omicron pertama kali ditemukan.
Ini karena kasus pertama Omicron ditemukan pada petugas kebersihan berinisial N, yang tidak punya riwayat bepergian ke luar negeri. Data WHO menyebut varian Omicron sudah ditemukan di lebih dari 60 negara dunia.
"Karena tuan N tidak dari luar negeri, maka artinya sudah ada penularan di dalam negeri, jadi bukan tidak mungkin ada tuan A, B, C dan seterusnya," ujar Prof. Tjandra dalam keterangan yang diterima suara.com, Sabtu (18/12/2021).
Prof. Tjandra mengatakan temuan kasus pertama Omicron ini harus jadi perhatian khusus. Mencegah varian menyebar lebih luas di Indonesia, pemerintah perlu lakukan pelacakan massif jalur penularan virus ke tuan N.
Apalagi kata Prof. Tjandra, baru saja kembali dikonfirmasi penambahan dua kasus Omicron baru, dari orang yang baru saja bepergian dari luar negeri, yang juga harus ditindaklanjuti secara serius.
"Memang dua kasus yang baru diumumkan adalah yang baru datang dari luar negeri, tetapi kemungkinan terjadinya penularan di dalam negeri perlu amat diwaspadai," jelas Prof. Tjandra.
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kepala Balitbangkes Kemenkes itu juga meminta pemerintah melakukan tindakan mitigasi pencegahan berlapis.
"Terhadap 2 kasus baru ini serta kemungkinan kalau ada kasus baru lain di hari mendatang, dengan melakukan mitigasi berlapis, yakni multi layer risk mitigation approach," tutupnya.
Sementara itu, setelah Kamis 16 Desember temukan kasus pertama, hari ini Kemenkes 18 Desember kembali temukan dua kasus tambahan, dari 5 sampel probable varian Omicron.
Baca Juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Intranasal Efektif Lawan Varian Omicron? Simak Kata Ahli
"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet,” ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid dalam siaran persnya.
Berita Terkait
-
Ribuan Anak Jadi Korban, Pakar Ungkap Sejumlah Titik Kritis Penyebab Keracunan Massal MBG
-
Guru Besar Kedokteran Ramai-ramai Protes Menkes, Pakar Ingatkan Kembali ke Tujuan Bersama
-
Siswa Bisa Bawa Pulang Menu MBG buat Berbuka Puasa, Begini Kata Pakar Kesehatan
-
Kesiapsiagaan Flu Burung dan ISPA Ditingkatkan, Apa Kata Pakar?
-
Diare Hingga Leptospirosis: 5 Penyakit Ini Mengancam Saat Banjir
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?