Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri resmi pensiun dari korps bhayangkara sebagai perwira tinggi Bareskrim Polri dengan jabatan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi.
Firli pensiun setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengeluarkan surat telegram (TR) bernomor 2568. Selain Firli ada sejumlah personil yang pensiun serta perwira tinggi yang dimutasi dari jabatannya.
"Ya benar proses mutasi secara alamiah yang pensiun dan tour of duty and tour of area serta penyegaran," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, dikonfirmasi Sabtu (18/12/2021).
Mereka diantaranya yakni Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam jabatan barunya sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri. Sebelumnya Rusdi menjabat sebagai Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri.
Karopenmas Mabes Polri kini akan dijabat oleh Kombes Ahmad Ramadhan. Dia naik pangkat menjadi perwira tinggi alias menjadi Brigjen.
Sebelumnya Ahmad menjabat sebagai Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri.
Selanjutnya Inspektur Jenderal Herry Rudolf Nahak dalam jabatan barunya sebagai Kasepim Lemdiklat Polri. Herry Rudolf Nahak sebelumnya merupakan Kapolda Kalimantan Timur.
Kapolda Kalimantan Timur kini dijabat oleh Irjen Imam Sugianto. Imam, sebelumnya menjabat sebagai Asops Kapolri.
Lebih lanjut, Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal kini menjabat sebagai Kapolda Riau. Iqbal sebelumnya menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). Iqbal menggantikan Irjen Imam effendi yang kini menjabat sebagai Asops Kapolri.
Baca Juga: Firli Bahuri Ikut Bersuara soal Presidential Threshold, Ferdinand: Fokus Berantas Korupsi
Kapolda NTB kini akan dipimpin oleh Brigjen Djoko Poerwanto yang akan naik satu bintang menjadi Inspektur Jenderal. Djoko sebelumnya menjabat sebagai Dirtipidkor Bareskrim Mabes Polri.
Untuk diketahui Jenderal Listyo Sigit menerbitkan empat surat telegram mutasi dan rotasi sejumlah pejabat tinggi (pati) dan pejabat menengah (pamen), yakni ST/2567/XII/KEP./2021, ST/2569/XII/KEP./2021, ST/2568/XII/KEP./2021 dan ST/2570/XII/KEP./2021. Total ada 660 orang perwira dalam rotasi dan mutasi Polri.
Berita Terkait
-
Ahmad Ramadhan Dipromosi Jadi Karopenmas Polri dan Naik Pangkat Jenderal Bintang 1
-
Viral Tagar Kritik Polri di Media Sosial, Ini Respons Kapolri
-
Firli Bahuri Ikut Bersuara soal Presidential Threshold, Ferdinand: Fokus Berantas Korupsi
-
Dewi Handajani Dilantik Jadi Ketua KBPP Polri Tanggamus
-
Mencintai Bangsa dan Negara Modal Kuat Menjaga Kamtibmas di Kota Solo
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
KPK Tunggu 3 Perkara yang Diduga Jadi Sumber TPPU SYL
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida