Suara.com - Hujan lebat yang mengguyur Malaysia hingga menyebabkan banjir di sejumlah negara bagian disebut jarang terjadi, bahkan hanya sekali dalam 100 tahun.
Menyadur Straits Times Senin (20/12/2021), pejabat senior di Kementerian Lingkungan dan Air mengatakan jika curah hujan yang besar itu jarang terjadi.
"Curah hujan tahunan di Kuala Lumpur adalah 2.400mm dan ini berarti curah hujan Sabtu (18/12) melebihi rata-rata curah hujan selama sebulan," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Zaini Ujang.
"Ini adalah sesuatu yang di luar dugaan dan hanya terjadi setiap 100 tahun sekali," katanya. Zaini mengacu pada curah hujan yang diukur dengan alat pengukur hujan.
Mengacu pada stasiun ukur di sekitar Selangor-KL, katanya seperti dikutip Bernama, stasiun Sentul tercatat paling tinggi 363mm, Gombak (247mm), Jinjang (258mm) dan Sungai Bonus Jalan Tun Razak (273mm).
"Ini pengecualian karena selama musim hujan, hanya negara bagian di Pantai Timur yang menerima hujan lebat," jelas Datuk Seri Zaini.
"Tapi kali ini, seluruh semenanjung, terutama pantai timur tengah dan wilayah semenanjung utara terus diguyur hujan lebat," sambungnya.
Hujan deras mulai turun pada hari Jumat (17/12), namun paling intens pada hari Sabtu (18/12). Akibatnya Selangor, Kelantan, dan enam negara bagian lainnya direndam banjir.
Akibat banjir tersebut, sedikitnya 34.000 warga Malaysia harus dievakuasi ke tempat yang aman. Pemerintah bahkan memobilisasi angkatan bersenjata dan polisi untuk membantu evakuasi.
Baca Juga: 16 Korban Kapal Tenggelam TKI Ilegal Masih Hilang, Pencarian Terkendala Cuaca
Warga yang paling banyak dievakuasi berasal dari negara bagian Selangor. Pahang mencatat jumlah pengungsi terbanyak, yakni sebanyak 5.189 orang.
"Total 3.086 korban telah dievakuasi sejauh ini. Jumlah korban terbanyak berasal dari Klang (2.604), dan 17 pusat evakuasi telah dibuka untuk menampung mereka," kata direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Selangor Norazam Khamis.
Asisten direktur jenderal departemen kebakaran dan penyelamatan untuk operasi, Datuk Nor Hisham Mohammad, mengatakan bahwa Selangor, Melaka, Kelantan, Terengganu dan Pahang termasuk di antara negara bagian yang terkena dampak. Dua kematian dilaporkan, satu di Pahang dan satu lagi di Terengganu.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan pemerintahnya akan mengalokasikan 100 juta ringgit (Rp 340 miliar) untuk perbaikan pasca banjir.
"RM100 juta adalah dana awal. Jika tidak mencukupi, kami akan menambah," katanya dalam konferensi pers saat mengunjungi distrik Klang Selangor, salah satu daerah yang terkena dampak banjir terparah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD