Suara.com - Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri bin Yaakob telah mengumumkan hari libur darurat untuk semua pegawai negeri yang terkena dampak banjir.
"Saya mengumumkan cuti darurat kepada semua pegawai negeri sipil yang terkena dampak bencana banjir," katanya melalui akun Twitter-nya pada Sabtu (19/12/2021).
Ismail Sabri juga mendesak perusahaan swasta untuk memberikan cuti berbayar kepada karyawan yang terkena dampak, tanpa mengurangi cuti atau gaji tahunan mereka.
"Untuk pegawai swasta, perusahaan disarankan untuk memberikan cuti berbayar, tanpa memotong cuti dan gaji tahunan mereka,: jelasnya.
Selain itu, perdana menteri juga mengatakan telah menginstruksikan Kementerian Keuangan untuk menyediakan program bantuan bagi peminjam di bank yang terkena dampak banjir.
"Saya juga akan memastikan bahwa setiap PPS memiliki peralatan dan kebutuhan pokok yang memadai seperti toilet, masker, dan makanan untuk korban banjir," katanya dalam unggahan Twitter lainnya hari ini.
Selain itu, menurut Ismail Sabri, setidaknya akan ada dokter dan perawat yang ditempatkan di masing-masing pusat pertolongan (PPS) untuk memastikan kesehatan para korban banjir tetap terjaga.
Di tengah pandemi, para korban juga akan menjalani pemeriksaan Covid-19 untuk mencegah penularan virus selama berada di PPS.
Pada Minggu (19/12/2021), sejumlah negara bagian Malaysia direndam banjir setelah sempat diguyur hujan lebat.
Baca Juga: Tampil Gacor Lawan Malaysia, Pengikut Pratama Arhan Naik 13 Ribu Dalam Semalam
Jalan raya di Kuala Lumpur, Selangor, hingga Pahang juga tidak luput dari jangkauan banjir, setelah diguyur hujan lebat dari Jumat (17/12/2021).
Pemerintah Malaysia menerjunkan Angkatan Bersenjata dan polisi untuk membantu proses evakuasi lebih dari 14.000 warga yang terkena dampak banjir.
Banjir masih merendam setidaknya enam negara bagian hingga Minggu (19/12/2021), dan yang termasuk paling parah berada di Selangor. Pahang mencatat jumlah pengungsi terbanyak, yakni sebanyak 5.189 orang.
Sebanyak 5.731 pusat bantuan sedang dipersiapkan secara nasional untuk menampung hingga 1,63 juta pengungsi yang terdampak banjir.
Terowongan Stormwater Management And Road Tunnel (SMART) di Kuala Lumpur ditutup pada Sabtu malam untuk mengalirkan air banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan