Suara.com - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid berharap pada Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 bisa membawa isu-isu penting seperti Pandemi Covid-19 hingga masalah di media sosial. Menurutnya, Muktamar NU jangan hanya membahas soal pemilihan ketua umun hingga Rais Aam saja.
"Masyarakat dunia sekarang sedang gelisah. Karena pandemi, karena medsos yang suka memprovokasi, karena persoalan ekonomi. Ini adalah isu isu penting yang harus diperhatikan dalam muktamar ini," kata Yenny di lokasi Muktamar NU ke-34, Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).
Menurutnya, isu-isu tersebut harus menjadi fokus para kandidat baik calon ketua umum PBNU hingga Rais Aam.
"Kita berharap jadi fokus para kandidat sehingga ajang Muktamar ini tak hanya ajang pilihan untuk memilih Ketua Umum, atau Rais Aam. Tapi juga jadi momentum kebangkitan ke depan," ujarnya.
Lebih lanjut, sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, Yenny mengatakan, NU harus bisa membaca tren yang ada di dunia. Hal tersebut menurutnya bisa jadi modal untuk berdakwah.
"Masyarakat dunia sekarang berbeda cara berinteraksi, gaya hidupnya juga berbeda. Sekarang masyarakat juga masyarakat virtual. Ini semua harus dikelola dengan baik. NU harus mampu membaca tren yang ada di dunia, dan kemudian bisa menggunakan itu sebagai medium dakwah bagi Islam yang rahmatan lil alamin," tandasnya.
Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dijadwalkan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung. Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siroj.
Muktamar NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat.
Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a'wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.
Baca Juga: Puji Dua Kandidat Ketum PBNU, Yenny Wahid: Dua-duanya Punya Kedekatan dengan Gus Dur
Berita Terkait
-
Dukungan Gus Yahya Jadi Ketua Umum PBNU Menguat, 447 PCNU dan PWNU
-
Muktamar ke-34 NU Digelar, Ini Mekanisme Pemilihan Ketum dan Rais Aam NU
-
Puji Dua Kandidat Ketum PBNU, Yenny Wahid: Dua-duanya Punya Kedekatan dengan Gus Dur
-
Pilih Ketum PBNU di Muktamar ke-34, PCNU Karawang: Harus Ulama Beneran, Tidak Baperan
-
Presiden Jokowi dan Wapres Hadiri Muktamar ke-34 NU di Lampung
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu