Suara.com - Sehari setelah kejadian penyerangan yang diduga dilakukan pihak perusahaan penyalur ketenagakerjaan, kantor agen ekspedisi Anteraja di Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (22/12/2021).
Pantauan Suara.com di lokasi hingga pukul 14.50 WIN kantor Anteraja belum beroperasi kembali. Tidak ada satupun aktivitas yang terlihat. Pagarnya masih tertutup rapat dan digembok. Begitu juga dengan pintu masuk berupa rolling door masih dalam keadaan tergembok.
Pemandangan yang sama juga terlihat di kantor perusahaan penyalur ketenagakerjaan yang berada dua ruko dari Anteraja. Pintu yang berwarna cat berwarna putih tertutup rapat dan terkunci.
Aji warga sekitar mengatakan, setelah kejadian penyerangan, keduanya langsung menutup kantor masing-masing.
"Kemarin usai kejadian, memang mereka langsung tutup itu," kata Aji saat ditemui Suara.com.
Kronologi Kantor Anteraja Diserbu Massa
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqqafi sebelumnya, mengatakan terduga pelaku penyerangan merupakan pihak perusahaan penyalur ketenagakerjaan.
Kata Ahsanul, peristiwa itu terjadi karena saling tuduh. Perusahaan penyalur ketenagakerjaan menuduh pekerja Anteraja menyebut mereka sebagai penipu. Namun dari versi Anteraja yang melontarkan kata penipu itu orang sedang pelamar kerja di perusahaan perusahaan tersebut.
"Dari pelamar orang luar, tapi menurut versi penyalur tenaga kerja yang ngomong itu kantor ekspedisi Anteraja itu," kata Ahsanul saat dihubungi Suara.com, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga: Tak Cuma Memukuli, Penyerang Kurir Anteraja Juga Rusak Empat Sepeda Motor
Ahsanul pun mengungkapkan temuan baru, pihak yang pertama kali melakukan pemukulan dari pihak Anteraja terhadap dua sekuriti perusahaan penyalur ketenagakerjaan.
"Akhirnya terjadilah penyerangan. Yang pertama dipukul sebenarnya menurut keterangan saksi yang ada di situ kantor tenaga kerja, menurut (saksi) sekuriti dua orang dipukul," ungkapnya.
Karena tidak terima aksi pemukulan itu, perusahaan penyalur ketenagakerjaan melakukan serangan balik.
"Jadi setelah melakukan pemukulan itu ada penyerangan, jadi yang viral di media sosial itu (serangan balik dari perusahaan tenaga kerja)," ujar Ahsanul.
"Jadi faktanya sama-sama mukul," sambungnya.
Viral
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India