Suara.com - Seorang pria mengaku dikeroyok para pemuda yang diduga anggota sebuah organisasi masyarakat (ormas). Peristiwa ini terjadi di Jalan Cimuncang RT 5 RW 5, Kelurahan Sukapada, Kecamatan Cibeunying Kidul, Bandung.
Bermula dari korban yang tengah naik mobil taksi online dan berniat menjaga komputer milik teman yang baru beli. Namun supir taksi online yang ia tumpangi tak sengaja menabrak sebuah motor yang diduga oknum ormas.
"Nah di situ saya enggak dibolehin pergi, padahal saya boro-boro kenalan supir grabnya, cuman sekadar penumpang," tulis korban di akun Facebooknya yang diunggah kembali di Twitter @PolJokesID.
"Saya enggak dibolehin pulang, disuruh nunggu. Pas nunggu ternyata pemuda ini bawa temannya 3-4 orang ngeroyok saya habis-habisan. Saya dipukul dan ditendang sih pokoknya, muka enggak karuan," imbuhnya.
Korban tak sendiri, ia bersama teman dan kakak temannya di mobil tersebut. Mereka semua dikeroyok termasuk supir taksi online yang mereka tumpangi.
"Teman saya yang lebih parah, ada telinganya harus dijahit, sama kakaknya kepalanya benjol besar takutnya berbahaya buat otak kerena ditimpuk batu bata," tulis korban lagi.
Korban sempat memfoto motor salah satu pelaku yang penuh dengan stiker loreng.
Atas kejadian tersebut, ia melaporkan tindakan penganiayan ke pihak berwajib.
Respons Warganet
Baca Juga: Kucing Oren Diminta Prediksi Final Piala AFF 2021 Indonesia Thailand, Warganet: Serah Lu
Unggahan tentang penganiayaan tersebut tentu mandapatkan berbagai respons dari warganet.
"Hati-hati sekarang atribut ormas bisa didapatkan tanpa menjadi anggota," tulis warganet.
"Ormas meresahkan nih kayakanya. Masa kecil kurang bahagia. Udah besar main tentara-tentaraan," imbuh lainnya.
"Katanya penjaga Indonesia. Tapi kok tingkahnya kaya preman pasar," tambah warganet lain.
"Saya liat dari motornya, sepertinya dan keliatannya ini ormas yang itu ya," tulis warganet di kolom komentar.
Saat berita ini dibuat, cuitan tersebut sudah disukai 9 ribu akun dengan ribuan retweet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren Tua di Berbagai Provinsi