Dilaporkan anak perempuan sangat terpengaruh oleh penutupan sekolah.
Menurut ringkasan kebijakan forum Hak Nasional atas Pendidikan, 10 juta anak perempuan berpotensi mengalami putus sekolah menengah.
Organisasi tersebut memperingatkan bahwa pandemi juga dapat berdampak secara tidak proporsional pada anak perempuan dengan menempatkan mereka pada risiko pernikahan dini, kehamilan dini, kemiskinan, perdagangan manusia, dan kekerasan.
Menurut UNESCO, durasi penutupan sekolah di India termasuk yang terlama di dunia.
Meskipun kegiatan belajar mengajar kemudian dilakukan secara daring, jutaan anak dari keluarga miskin tetap dirugikan karena mereka tidak memiliki akses ke perangkat digital dan internet.
Anak-anak di daerah miskin yang bersekolah di sekolah reguler sebelum pandemi sering kali memiliki keluarga yang terlalu miskin untuk membeli ponsel atau perangkat digital lain yang diperlukan untuk belajar daring.
Kesenjangan digital ini pun memperburuk ketidaksetaraan dalam akses dan kualitas pendidikan sekolah.
"Pendidikan daring bukanlah pilihan untuk semua karena hanya satu dari empat anak yang memiliki akses ke perangkat digital dan konektivitas internet. Sebelum COVID-19, hanya seperempat rumah tangga (24%) di India yang memiliki akses ke internet dan ada kesenjangan yang luas antara pedesaan-perkotaan dan gender," kata UNICEF dalam sebuah pernyataan pada bulan Maret.
Pemerintah berjanji turunkan angka putus sekolah Ketika sekolah-sekolah mulai dibuka kembali secara bertahap, dilaporkan banyak anak yang tidak kembali.
Baca Juga: Perayaan Natal di India diganggu Oleh Kelompok Garis Keras Hindu
Pada saat yang sama, beberapa survei menunjukkan bahwa insiden pekerja anak melonjak, seperti halnya tingkat pernikahan anak.
"COVID dan penguncian terkait mengungkap beberapa kebenaran tentang kepedulian masyarakat dan negara terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak-anak secara keseluruhan, terutama masyarakat miskin dan terpinggirkan," Shantha Sinha, mantan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak, mengatakan kepada DW.
"Biaya kelambanan sangat besar, menyebabkan pengingkaran hak dan ketidakadilan bagi anak-anak. Tidak diragukan lagi ada kebutuhan untuk memberikan perhatian khusus untuk menjadikan sekolah sebagai pusat kegiatan bagi anak-anak dan mengembalikan ritme sekolah," kata Sinha.
Sebelumnya pada bulan Desember, pemerintah mengumumkan bahwa mereka bertujuan untuk memastikan pendaftaran 100% anak-anak di sekolah-sekolah di seluruh India di tahun-tahun mendatang dan berjanji untuk menurunkan tingkat putus sekolah. (rap/ha)
Berita Terkait
-
Sinopsis Mastiii 4, Film India Terbaru Riteish Deshmukh dan Vivek Oberoi
-
Syed Modi India Internasional 2025: PBSI Ungkap Alasan Mundur Prifad dan Bagas
-
Viral ke India, Aa Juju Kunjungi Rumah Shah Rukh Khan hingga Bongkar Fakta Vrindavan
-
Sinopsis The Family Man Season 3, Series India Terbaru Manoj Bajpayee
-
Viral! Turis India Ngamuk di McD Malaysia karena Dapat Burger Daging Sapi Bukannya Vegetarian
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Isu Pembabatan Mangrove untuk Rumah Pribadi Mencuat, Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemerintah
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak