Suara.com - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Ges Akhmad Wiyagus menegaskan bahwa perempuan memegang peran strategis sebagai fondasi ketahanan keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia menyebut, pengalaman hidup dan daya tahan perempuan menjadi kekuatan utama yang mendukung stabilitas dan keberhasilan keluarga ASN.
Dia mengatakan, setiap perempuan memiliki kekuatan yang bersumber dari pengalaman hidupnya. Apa pun latar belakangnya—baik sebagai ibu rumah tangga, karyawati, maupun perempuan bekerja—setiap proses yang dijalani memiliki nilai. Proses tersebut dapat menjadi modal untuk meningkatkan kapasitas, membangun ketangguhan, dan membuka peluang baru.
“Prinsip saya itu ‘your true life is your power.’ Jadi apa itu artinya? Itu artinya jadilah diri kamu sendiri ya. Hidup kamu, pengalaman kamu, keluarga kamu, background kamu itu menjadi kekuatan hidup kamu,” katanya pada Seminar “Peran Strategis DWP dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045” di Gedung Balairung Rudini, Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (26/11/2025).
Ges menambahkan, perempuan perlu memanfaatkan pengalamannya sebagai modal untuk berkembang, baik di rumah tangga maupun di dunia kerja. Ia juga mendorong perempuan untuk terus berdaya, termasuk dengan menjadi ibu rumah tangga yang terdidik sebagai bentuk kemandirian dan profesionalisme.
“Dengan segala takdirnya masing-masing, walaupun ada yang rumah tangga, tapi ibu rumah tangga yang terdidik. Kalaupun dia menjadi karyawati, dia bekerja, menjadi seorang pekerja yang profesional,” terangnya.
Ges menambahkan, perempuan dalam keluarga ASN memiliki peran sebagai pembelajar sekaligus motor motivasi di rumah. Namun, peran tersebut tidak dapat dijalankan tanpa dukungan penuh dari pasangan. Ia menekankan dukungan suami menjadi dasar utama yang memungkinkan perempuan berkarya, bekerja, dan tetap menjalankan tanggung jawab keluarga.
“Support system-nya dari suami. Enggak mungkin kita pulang malam, kita di luar rumah, kalau dia tidak mendukung,” jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, perempuan perlu memiliki ketahanan mental: bersikap tenang, tidak berlebihan memikirkan kekurangan, serta tetap melangkah meski pernah gagal. Ia mendorong perempuan untuk menjalani hidup dengan rileks, mengikuti alur takdir dengan penuh optimisme, namun tetap bersemangat untuk terus belajar sepanjang hayat. Dengan sikap seperti ini, perempuan dapat berkontribusi optimal bagi keberhasilan keluarga ASN sekaligus pertumbuhan dirinya sendiri.
“Easy going, jangan apa-apa dipikirkan. Hari besok gagal, sudah. Belum tentu hari esoknya gagal lagi. Jadi, hanya mengikuti takdir saja, Bu, tapi cita-cita juga harus tinggi. Begitu, sukses terus ya, Bu, sampai nanti belajar terus sampai kita mati,” tandasnya. ***
Baca Juga: Kekerasan Terus Meningkat, Ini Cara Pemerintah Lindungi Anak dan Perempuan
Berita Terkait
-
Kekerasan Terus Meningkat, Ini Cara Pemerintah Lindungi Anak dan Perempuan
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
25 November Punya Dua Penanda, Guru dan Keberanian Perempuan
-
Kabar Skema PPPK Paruh Waktu Dihapus Permanen! Siapa yang Paling Terdampak?
-
Revisi UU ASN, PPPK Paruh Waktu Alih Status Jadi Penuh Waktu?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas
-
Prarekonstruksi Ungkap Aksi Keji Ayah Tiri Bunuh Alvaro: Dibekap Handuk, Dibuang di Tumpukan Sampah
-
Eks MenpanRB Bongkar Praktik Titipan CPNS Masa Lalu: Banyak, Kebanyakan dari Kalangan Kepala Daerah
-
Banjir Kepung Sumatera, DPR Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Rombakan Besar Prolegnas 2026: RUU Danantara dan Kejaksaan Dihapus, RUU Penyadapan Masuk Radar Utama
-
DPR Soroti Rentetan Bencana di Sumatera, Desak Pemda Tindak Tegas Alih Fungsi Lahan