Suara.com - Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi pada sebanyak 208.265.720 juta penduduk Indonesia akan selesai pada Maret 2022.
“Kami akan lakukan percepatan untuk bisa diselesaikan target kita 208 juta ini sudah selesai vaksinasi pada bulan Maret 2022,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam Dialog Produktif Selasa Utama bertajuk “Mulai Tahun Baru Dengan Kebiasaan Baru” secara daring di Jakarta, Selasa (28/12/2021).
Ia menegaskan percepatan akan terus digencarkan untuk menyempurnakan angka vaksinasi Covid-19 yang telah didapat oleh Indonesia saat ini, yakni 53 persen pada penerima dosis lengkap dan 75,5 persen pada penerima dosis pertama.
Artinya pada tahun 2022, pemerintah masih harus menggencarkan cakupan vaksinasi sebesar 47 persen lagi pada dosis lengkap dan 25 persen untuk dosis pertama.
“Target kita sebenarnya sampai akhir Desember awalnya adalah mencapai angka 80 persen untuk dosis pertama dan dosis kedua itu 60 persen. Tetapi sepertinya capaian kita mungkin hanya sekitar 77 persen untuk dosis pertama dan dosis kedua hanya berkisar 56-57 persen,” ujar dia.
Bila melihat capaian pada penerima dosis pertama, katanya, vaksinasi sudah mulai memasuki area-area yang sulit untuk dijangkau karena adanya tantangan seperti lokasi geografis, keterbatasan transportasi atau daerah yang masuk dalam area 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).
Namun pada kelompok rentan seperti penduduk lanjut usia atau lansia, masih diperlukan akselerasi karena berdasarkan data milknya, lansia yang mendapatkan vaksin dosis pertama baru mencapai sekitar 63,6 persen.
Selain menargetkan target vaksinasi tercapai pada Maret 2022, pihaknya turut menargetkan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun diperkirakan akan selesai pada bulan Juni tahun 2022 mendatang.
Sedangkan menanggapi pemberian booster, ia mengaku pemerintah tengah mempersiapkan dua skema pemberian vaksin booster yakni melalui skema mandiri dan skema yang dibiayai oleh pemerintah.
Baca Juga: Muncul Kasus Omicron Transmisi Lokal, Bagaimana Langkah Pemerintah?
Ia mengatakan, pemerintah juga merencanakan akan memulai vaksinasi tambahan dosis ketiga itu dipercepat pada awal tahun 2022, mengingat Omicron dapat menular dengan sangat cepat.
“Rencana untuk pemberian booster ini juga sudah kita rencanakan. Mengingat risiko dari pada adanya varian baru dan juga kita tahu bahwa adanya penurunan efikasi dari vaksin,” tutur Nadia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun