Suara.com - Pihak berwenang Sudan mengatakan sedikitnya 38 orang tewas ketika sebuah tambang emas yang sudah ditutup dan tidak berfungsi di provinsi Kordofan Barat ambruk pada Selasa (28/12/2021) waktu setempat.
Menyadur laman VOA, Rabu (29/12/2021), dalam sebuah pernyataan, perusahaan pertambangan negara itu mengatakan ambruknya tambang yang tertutup dan tidak berfungsi itu terjadi di Desa Fuja yang terletak sekitar 700 kilometer selatan ibu kota Khartoum.
Perusahaan pertambangan itu memasang foto di Facebook yang menunjukkan penduduk desa berkumpul di lokasi itu ketika sedikitnya dua kapal keruk bekerja untuk mencari korban atau menemukan mayat mereka.
Perusahaan itu mengatakan tambang itu sudah tidak berfungsi lagi, tetapi penambang-penambang lokal masih bekerja di tempat itu setelah pasukan yang menjaga lokasi meninggalkan tempat tersebut.
Media lokal mengatakan selain korban tewas, sedikitnya delapan orang yang luka-luka dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Tidak disebutkan kapan tambang itu berhenti beroperasi.
The Sudanese Mineral Resources Limited Company dalam pernyataannya menyerukan kepada pasukan Sudan untuk tetap menjaga lokasi itu guna mencegah penambangan liar.
Namun mereka juga meminta masyarakat setempat untuk membantu melanjutkan menghidupkan kegiatan penambangan di daerah itu, yang dihentikan pada 2019. Tidak ada rincian lain tentang pernyataan itu.
Sudan adalah produsen emas utama dengan banyak tambang yang tersebar di seluruh negara itu. Pada 2020 negara di Afrika Timur itu memproduksi 36,6 ton – yang terbesar kedua di benua itu. Di tengah tuduhan penyelundupan emas, dua tahun terakhir ini pemerintah transisi di Sudan telah mulai mengatur industri pertambangan itu. (Sumber: VOA Indonesia)
Baca Juga: Pertama Kalinya sejak Tahun 1996, AS Tunjuk Duta Besar untuk Sudan
Berita Terkait
-
Guru Agama asal Sudan di Palembang Dideportasi, Menyalahi Visa Kunjungan
-
Produksi Tambang Emas Freeport 2021 Meningkat Dibanding Tahun Lalu
-
Cemari Aliran Sungai, Pemprov Kalbar Didesak Tertibkan Aktivitas Tambang Emas Ilegal
-
Pertama Kalinya sejak Tahun 1996, AS Tunjuk Duta Besar untuk Sudan
-
Protes Kesepakatan Militer-Pemerintah Usai Kudeta, 12 Menteri Sudan Mengundurkan Diri
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf