Suara.com - Video Kepolisan Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) yang menyambangi rumah Habib Bahar bin Smith menjadi viral. Momen itu turut mendapatkan sorotan tajam dari Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Melalui akun Twitter resminya, Ferdinand mengkritik kedatangan Polda Jabar ke kediaman Bahar Smith sebagai tindakan salah. Menurutnya, kejadian itu justru menunjukkan adanya perbedaan masyarakat di hadapan hukum.
"Polda Jabar telah melakukan tindakan yang salah dengan membuat perbedaan masyarakat dihadadapan hukum. Ini akan jadi contoh buruk penegakan hukum," kritik Ferdinand seperti dikutip Suara.com, Rabu (29/12/2021).
Ferdinand menjelaskan seharusnya Bahar Smith yang dipanggil ke kantor polisi, bukan sebaliknya. Ia bahkan menyebut aksi polisi yang repot-repot datang ke rumah Bahar Smith justru menambah citra buruk polisi di mata masyarakat.
Apalagi, aksi polisi yang mendatangi rumah Bahar Smith bisa dicontoh masyakarat jika mengalami kasus serupa atau kasus hukum. Ferdinand mengatakan masyarakat bisa saja minta didatangi oleh penyidik dan tidak mau datang ke kantor polisi.
"Lain kali masyarakat sangat mungkin menolak datang klarifikasi dan meminta didatangi oleh penyidik. Ini menambah buruk citra polisi!" tegas Ferdinand.
Sebagai informasi, Ditreskrimum Polda Jabar mendatangi rumah Bahar Smith diduga untuk melakukan klarifikasi. Momen itu menjadi viral setelah dibagikan oleh akun Twitter @RobaldLampard8.
Dalam video, terlihat sejumlah anggota kepolisian duduk di ruang tamu rumah Bahar Smith. Mereka terlihat berbincang-bincang dengan Bahar Smith seperti tamu.
Bahar Smith sendiri terlihat berbicara dengan tenang kepada kepolisian. Sementara para polisi duduk di mendengarkan dengan baik. Meja ruang tamu itu juga dilengkapi dengan suguhan makanan dan minuman.
Baca Juga: Bikin Nyesek! Didatangi Tetangga dari Kampung, Pas Masuk Rumah Omongannya Nyelekit
Adapun kritikan tajam Ferdinand kepada kepolisian itu langsung mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan Ferdinand itu telah mendapatkan 200 retweet dan 500 tanda suka.
Warganet juga memberikan dukungan atas kritikan Ferdinand di kolom komentar. Mereka setuju jika aksi penegak hukum yang seperti bertamu itu salah dan menyayangkan aksi kepolisian. Bahkan, tidak sedikit yang menyentil Listyo Sigit Prabowo selaku Kapolri.
"Apapun alasannya, ini memalukan sekali. Polisi tidak punya marwah di hadapan provokator, mungkin karena takut masuk neraka. @ListyoSigitP @DivHumas_Polri," sindir warganet.
"Pak Sigit, kepolisian ditangan Anda kenapa semakin ancur gini? Saya kira setelah Anda jadi pucuk pimpinan di kepolisian akan semakin tegas, ini semakin ancur dan jelas melanggar perintah Presiden yang isinya tidak boleh sowan ke kaum radikal, ini tontonan yang menjijikkan," kritik warganet.
"Ternyata pernyataan kepala negara agar para petinggi kepolisian menjaga marwah KOP BAYANGKARA dengan tidak 'mengunjungi' masih belum sepenuhnya dipahami oleh jajaran kepolisian," sentil warganet.
"Emang polisi begitu adanya. Double standart. Sama yang ini begini, sama yang itu begitu. Noh, motor abang gue gak ketemu-ketemu 2 tahun hilang. Padahal udah dikasih bukti CCTV. Kasihan orang mau ngadu kemana kalau polisinya begini," tambah yang lain.
Berita Terkait
-
Bikin Nyesek! Didatangi Tetangga dari Kampung, Pas Masuk Rumah Omongannya Nyelekit
-
Viral, Gadis Cantik Diduga Nangis Sesenggukan Dukung Timnas Indonesia: Mau di Bahu Saya?
-
Momen Tak Terduga Dua Cowok Ketemu Cewek dengan Warna Baju Sama, 'Jodoh di Depan Mata'
-
Bocah Penjual Donat Tertidur di Pinggir Jalan, Reaksinya saat Dibangunkan Jadi Sorotan
-
Diprotes Usai Buang Sampah Kulit di Lahan Warga, Pihak Royale Durian Beri Klarifikasi
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara