Suara.com - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono berharap proyek pembuatan trek Formula E di kawasan Taman Impian Jaya Ancol tidak merusak pepohonan. Hal ini sudah pernah terjadi saat revitalisasi Monumen Nasional (Monas) yang mengorbankan 191 pepohonan.
Gembong pun mewanti-wanti Gubernur Anies Baswedan agar tak mengulangi kesalahan serupa dengan tahun 2019 lalu itu. Keselamatan lingkungan harus diperhatikan saat membuat lintasan ajang balap mobil listrik itu.
"Kami meminta kepada pihak penyelenggara agar tidak melakukan kesalahan yang sama dengan Monas, yaitu melakukan pembangunan dengan sembarangan tanpa memperhatikan lingkungan di wilayah tersebut," ujar Gembong kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Selain itu, ia menyebut Anies sampai saat ini belum juga menyerahkan studi kelayakan pelaksanaan Formula E di Ancol. Ia pun menuntut Anies agar segera memberikannya.
Segala proses persiapan Formula E disebutnya harus transparan, termasuk soal anggarannya.
"Kami sejak awal tetap konsisten meminta transparansi terkait penyelenggaraam Formula E ini yang telah menghaniskan anggaran APBD Rp560 miliar," ujarnya.
"Sekaligus meminta studi kelayakam penyelemggaraan Formula E di Ancol yang rencanakan digelar 2022," imbuhnya.
Dari studi kelayakan itu, akan terlihat apakah pelaksanaan Formula E di Ancol merusak lingkungan dan merugikan masyarakat sekitar atau tidak. Apalagi 191 pohon itu merupakan titipan dari para diplomat tetangga.
"Pemprov DKI belum memberikan penjelaskan kepada publik tujuan revitalisaai Monas, sehingga harus memgorbankan 191 pohon yang memiliki nilai sejarah," tuturnya.
Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Minta Proyek Sirkuit Formula E Jangan Pakai APBD
"Simbol keperdulian lingkungan yang ditanam para diplomat negara sahabat itu tidak dapat serta merta digantikan oleh sesuatu yang tidak punya makna setara dengan simbol yang hilang."
Berita Terkait
-
DPRD DKI Jakarta Minta Proyek Sirkuit Formula E Jangan Pakai APBD
-
Polemik Rp1,2 Triliun, Komisi B Cek Ancol dan Area Sirkuit Formula E Hari Ini
-
Ruhut Sitompul Sebut Refly Harun Rabun, Pertanyakan Alasan FPI Dibubarkan
-
Polemik Kredit Rp 1,2 Triliun, Ancol: Kalau Enggak Pinjam Kita Sudah Tutup Selamanya
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?