Suara.com - The Saudi Railway Polytechnic atau Politeknik Kereta Api Saudi sedang memulai program untuk melatih calon masinis wanita di Kingdom’s Haramain High Speed Railway.
Menyadur Arab News Selasa (4/1/2022), program ini bisa dikatakan sebagai proyek yang berusaha melanggar tabu karena selama beberapa dekade, masinis selalu dipandang sebagai profesi laki-laki.
Sementara wanita di Arab Saudi telah memecahkan rekor dalam berbagai kegiatan maskulin, seperti balap dan terbang, mereka tertinggal dari pekerjaan bidang kereta api sampai sekarang.
Proyek SRP, diumumkan pada 2 Januari, akan melihat wanita Saudi mengoperasikan jalur kereta api yang menghubungkan kota suci Mekah dan Madinah.
SRP membuka portal pendaftaran program melalui website srp.edu.sa. di mana itu akan ditutup pada 13 Januari.
Pelatihan akan berlangsung selama satu tahun, di mana peserta akan menerima pelajaran teori dan praktek. Kelas berlangsung di Jeddah mulai 15 Januari.
Peserta pelatihan akan mendapat beberapa manfaat, termasuk asuransi kesehatan, pendaftaran di Organisasi Umum untuk Asuransi Sosial juga bonus bulanan SR4,000 (Rp 15 juta) selama periode pelatihan.
Program ini juga menawarkan lulusan posisi yang dijamin dengan Renfe KSA, salah satu perusahaan yang mengoperasikan proyek kereta api berkecepatan tinggi.
Setelah lulusan masinis wanita dipekerjakan di Saudi Arabia Railways, mereka akan menerima gaji bulanan hingga SR8,000 (Rp 30 juta).
Baca Juga: Ada Asap dan Percikan Api di Kereta, Penumpang KRL hingga Masinis Berhamburan Keluar
Direktur SRP Engr. Abdulaziz Alsogair mengatakan kepada Arab News bahwa peserta pelatihan akan dipilih berdasarkan beberapa kualifikasi, termasuk tes bahasa Inggris.
“Sistem operasi transportasi di seluruh dunia bergantung pada pengetahuan bahasa yang baik, sehingga mengikuti program ini membutuhkan skor IELTS minimal 3,5,” katanya.
“Pelamar dengan tingkat bahasa yang lebih baik akan diprioritaskan untuk mengikuti program ini.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok