Suara.com - Varian Omicron yang sedang membuat resah publik disebut-sebut dapat dideteksi dengan PCR SGTF atau metode S gene target failure. Lalu apa itu PCR SGTF?
Untuk Anda yang belum tahu apa itu PCR SGTF, mari kita cari tahu sama-sama dalam artikel ini.
Kita sudah sering mendengar istilah PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi virus covid-19 di dalam tubuh kita. Kini ada metode baru dan lebih mendetail untuk mendeteksi virus covid-19. Metode itu disebut dengan WGS dan SGTF.
SGTF singkatan dari S-Gene target failure yang merupakan teknologi RNS untuk melakukan pemeriksaan probable omicron. Penggunaan teknologi PCR SGTF diklaim dapat menunjukkan indikasi awal positif omicron.
Cara kerja PCR SGTF untuk mendeteksi virus omicron dilakukan ketika gen S pada hasil tes laboratorium menggunakan PCR tak mampu mendeteksi gen S pada sampel.
PCR SGTF Masih terbatas di Indonesia
Saat ini penggunaan apa itu PCR SGTF atau pemeriksaan menggunakan PCR SGTF masih terbatas. PCR SGTF diberlakukan baru di setiap pintu masuk bandara antar negara untuk mendeteksi varian omicron yang mungkin terbawa oleh pelancong dari luar negeri ke Indonesia.
Metode untuk skrining awal keberadaan virus covid-19
PCR SGTF bertujuan untuk skrining awal keberadaan virus covid-19. Seperti yang diketahui covid-19 bermutasi menjadi beberapa varian, yang terbaru adalah varian omicron. Munculnya Omicron baru-baru ini, membuat semua pihak dan individu di berbagai negara menjadi lebih responsif pada kemungkinan penyebarannya yang meluas.
Baca Juga: Simak 3 Fakta IHU, Virus Corona Varian Baru dari Perancis
Dikutip dari cdc.gov dan WHO, Varian Omicron kemungkinan akan menyebar lebih mudah daripada virus SARS-CoV-2 asli dan seberapa mudah Omicron menyebar dibandingkan dengan Delta masih belum diketahui. CDC mengungkapkan bahwa siapapun dengan infeksi Omicron dapat menyebarkan virus ke orang lain, bahkan jika mereka sudah divaksinasi atau tidak memiliki gejala.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini muncul lebih banyak bukti bahwa varian coronavirus Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas, tapi menunjukkan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya. Para ilmuwan sedang bekerja untuk menentukan seberapa baik perawatan yang ada untuk COVID-19. Berdasarkan perubahan susunan genetik Omicron, beberapa perawatan cenderung tetap efektif sementara yang lain mungkin kurang efektif.
Oleh karena itu, penting juga untuk memahami fungsi apa itu PCR SGTF agar kita pun dapat ikut menghambat penyebaran virus covid-19 dan tetap mengikuti protokol kesehatan ketat dengan mengenakan masker kemanapun kita pergi dan menjaga kesehatan tubuh.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang