Suara.com - Pihak berwenang Kazakhstan melaporkan 164 orang tewas dalam kerusuhan yang mengguncang sepekan terakhir. Angka ini termasuk tiga anak yang menjadi korban.
Menyadur Guardian Senin (10/1/2022) Kementerian kesehatan mengatakan 103 kematian terjadi di Almaty, kota terbesar di negara itu yang menjadi pusat kerusuhan dan jumlah orang yang ditahan polisi mencapai 5.800 orang.
Setelah kekerasan terburuk dalam 30 tahun sejarah kemerdekaan Kazakhstan, situasi di Almaty dan kota-kota lain sebagian besar tenang pada hari Minggu.
Pihak berwenang memulihkan kendali dan kehidupan akan kembali normal dalam secara perlahan dalam beberapa hari mendatang. Di Almaty, beberapa transportasi umum akan kembali beroperasi pada hari Senin.
Wakil menteri pertahanan, Sultan Gamaletdinov, mengatakan operasi kontrateroris masih berlanjut sampai mereka dilenyapkan dan tatanan konstitusional dipulihkan di Kazakhstan.
Prancis mengatakan menteri luar negeri Eropa sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menanggapi tindakan keras tersebut.
“[Mereka akan membahas] langkah-langkah yang dapat diambil Eropa untuk mengirim pesan bahwa Anda tidak dapat menghancurkan orang, pengunjuk rasa, memberontak terhadap biaya hidup,” menteri urusan Eropa Prancis, Clément Beaune, mengatakan pada CNEWS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS juga mengkritik perintah penembakan oleh Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev. “Itu adalah sesuatu yang sangat saya tolak,” kata Antony Blinken kepada ABC.
"Perintah penembakan, sejauh itu ada, salah dan harus dibatalkan. Kami memiliki keprihatinan nyata tentang keadaan darurat yang diumumkan," lanjutnya.
Baca Juga: Redam Kerusuhan di Kazakhstan, Rusia Kirim Pasukan Besar-besaran
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK