Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menginsintruksikan agar kepolisian segera menangkap pelaku penendang sesajen di Gunung Semeru. Ia meminta agar pelaku menjelaskan maksud tindakannya membuang sesajen yang merupakan adat warga sekitar.
"Saya minta segera dicari, pelaku harus mengklarifikasi supaya tidak mengganggu kami yang ada di Lumajang disaat damai ini," ungkapnya.
Menurutnya, aksi tersebut bertolak belakang dengan norma yang berlaku di Lumajang. Seharusnya siapapun yang datang ke Lumajang bisa menghormati adat istiadat warga lokal.
"Apapun motifnya, jadi bagian relawan di Lumajang, saya kecewa dengan tindakan itu. Itu melanggar tata nilai yang kami percayai, hidup berdampingan dengan seluruh agama dan suku di Lumajang," tuturnya.
4. Bentuk Tim Khusus Buru Pelaku
Polda Jawa Timur membentuk tim khusus untuk memburu pria yang menendang sesajen di kawasan Gunung Semeru.
Pasalnya, video yang viral di media sosial tersebut memuat isu SARA yang berpotensi memecah belah masyarakat.
"Karena kan selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, mulai bagus. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah situ," ujar Kabid Humas Pilda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko.
5. Dikecam Para Tokoh dan Ulama
Baca Juga: Pria Rayakan Ulang Tahun dengan Dua Anjing Kesayangan, 'Nggak Kuat, Banjir Air Mata'
Aksi pria menendang sesajen di Gunung Semeru menuai kecaman dari publik. Para tokoh dan ulama juga ikut bersuara atas aksi pria tersebut.
Salah satunya putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid ikut angkat bicara. Ia geram dengan pelaku yang memaksakan keyakinan yang ia yakinkan untuk diikuti oleh semua orang.
"Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh," ujarnya.
"Repot memang kalau ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," imbuhnya.
Selain itu, pendakwah Gus Miftah juga ikut mengecam aksi tersebut. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu mengingatkan agar siapapun tidak merasa paling benar.
"'Desa mawa cara, negara mawa tata'. Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda. "Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka." Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Penting! 4 Informasi Terbaru Seputar Covid-19 Varian Omicron yang Perlu Diketahui
-
Polisi Selidiki Viral Pelemparan Mobil di Tol Medan
-
Polda Jatim Sampai Bentuk Tim Buat Buru Pria yang Tendang Sesajen di Gunung Semeru
-
Kreatif Hindari Maling, Warga Pasang 'Makam Keramat' untuk Melindungi Penyimpanan Genset
-
Bupati Lumajang Cari Laki-laki yang Tendang Sesajen di Pronojiwo
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
KPK Panggil 3 Kepala Distrik Terkait Kasus Korupsi Dana Operasional Papua
-
Pramono Ungkap Ada Orang Tidak Senang Ragunan Bersolek, Siapa?
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza
-
Pramono Ungkap Asal Usul Harimau Titipannya di Ragunan: Namanya Raja, Pakan Bayar Sendiri
-
Babak Akhir Perkara Korupsi ASDP, Pleidoi Ira Puspadewi Seret Nama Erick Thohir Jelang Sidang Vonis
-
Meski Anggap Sah-sah Saja TNI Bantu Ketahanan Pangan, Legislator PDIP Beri Catatan Kritis
-
Angka Kekerasan Anak Tak Kunjung Turun, Menteri PPPA Soroti Minimnya Komunikasi di Keluarga
-
Gen Z dan Masyarakat Adat Ngamuk, Kepung KTT Iklim COP30 di Brasil: Apa Alasannya?
-
Siapkan Aturan Baru, Roblox Bakal Deteksi Usia Pengguna dengan Teknologi Kamera