Suara.com - Komisi VII DPR menunda pelaksanaan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.
Penundaan ini karena mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio tidak ikut hadir dalam rapat. Padahal salah satu agenda, yakni untuk mendengarkan penjelasan proses integrasi LBM Eijkman dan PP IPTEK.
Adalah anggota Komisi VII Fraksi Gerindra Kardaya Warnika yang menyoroti ketidakhadiran mantan kepala LBM Eijkman. Menurutnya Amin perlu hadir kendati tidak lagi menjabat kepala. Hal itu Ia sampaikan lewat interupsi sesaat Kepala BRIN ingin memulai paparan.
"Pertanyaannya adalah mantan pimpinan Eijkman dihadirkan tidak supaya kita tahu gitu. Jangan sampai kita bicarakan tetapi pembicaraan kita tidak membumi gitu. Itu saya kira itu penting karena kalau tidak ini tidak konklusif," kata Kardaya, Rabu (12/1/2022).
"Kita kan ingin mendapatkan gambaran yang sebenarnya seutuhnya. Terima kasih pak pimpinan," sambung dia.
Anggota Komisi VII Fraksi PKS Mulyanto juga turut mendukung agar Amin Soebandrio dapat hadir dalam kapasitasnya sebagai mantan kepala LBM Eijkman.
"Agar berimbang itu perlu dan wajib mendengar para pimpinan dan senior Eijkman yang lama. Sehingga unek-unek atau apapun yang ada itu jadi lepas. Sehingga nanti keputusan kita seperti yang Pak Kardaya sampaikan konklusif," kata Mulyanto.
Ia juga mendukung agar rapat pembahasan soal integrasi atau peleburan Eijkman ke BRIN ditunda.
"Saya mendukung untuk itu yang terkait Eijkman kita tunda demikian pimpinan," ujar Mulyanto.
Baca Juga: Muncul Tudingan Megawati Pimpin BRIN Demi Barter Politik, Sekjen PDIP Tegaskan Begini
Menjawab itu, Handoko menjelaskan ketidakhadiran Amin di dalam rapat. Ia berujar Amin tidak hadir lantaran memang tidak mendapat undangan.
"Ya mohon maaf bapak kepala pusat yang saat ini hadir. Tetapi yang sebelumnya memang tidak hadir karena kami tidak menerima undangan tersebut," kata Handoko.
Handoko juga menjawab pertanyaan Kardaya terkait status Amin Soebandrio saat ini selepas tidak menjawab sebagai kepala LBM Eijkman.
"Mohon izin pimpinan jadi saat ini terhitung sejak tanggal 1 September Prof. Amin Soebandrio sudah kami kembalikan ke Kemdibukbudristek karena beliau adalah dosen di FK UI," ujar Handoko.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno yang memimpin jalannya rapat menanyakan kepada anggota yang hadir apakah rapat ditunda atau dilanjut.
Setelah mendengar masukan dari anggota setiap fraksi, Eddy memutuskan menunda rapat. Sehingga pada rapat selanjutnya diharapkan mantan kepala LBM Eijkman turut dihadirkan.
Berita Terkait
-
Laboratorium Genomik BRIN Akan Beroperasi Pekan Depan
-
Muncul Tudingan Megawati Pimpin BRIN Demi Barter Politik, Sekjen PDIP Tegaskan Begini
-
Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati ke Jokowi: Kayaknya Saya Dianggap Kurang Pintar
-
Eijkman Digabung BRIN, Sebagian Peneliti Kehilangan Pekerjaan: Sudah Konsekuensi
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?