Suara.com - Skripsi menjadi tugas akhir mahasiswa sarjana S1 dalam bentuk karya tulis ilmiah. Skripsi membahas tentang fenomena atau permasalahan sesuai dengan bidang keilmuan yang ditempuh.
Skripsi bisa dibilang salah satu masa terberat selama kuliah. Skripsi merupakan penentu utama kelulusan seorang mahasiswa.
Untuk menyelesaikan skripsi mahasiswa biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan. Mulai dari pengajuan judul, kemudian seminar proposal, mengumpulkan data, mengolah data, hingga sidang skripsi.
Supaya sampai ditahap sidang skripsi, mahasiswa harus melalui proses revisi. Pada proses revisi skripsi terjadi beberapa kali.
Tak heran jika mahasiswa harus bolak-balik mencetak skripsinya berulang-ulang. Akibatnya kertas hasil revisian skripsi hingga menumpuk banyak.
Jika dikumpulkan pasti bisa menghabiskan beberapa kardus, seperti yang dialami oleh pria ini.
Kertas revisi skripsinya dikumpulkan hingga mencapai tiga kantong plastik besar. Pria ini berinisiatif menjual kertas revisi skripsinya tersebut.
Dia mengunggah momen ketika menjual kertas skripsinya itu ke media sosial TikToknya @sesimpeltu.
Dalam rekaman video ini, dia membawa kertas revisi skripsinya ke tempat jual barang bekas dengan naik motor.
Baca Juga: Usai Jadi Tersangka, Warganet Ramai Mencecar Abdul Gafur Mas'ud di Media Massa: Terimakasih #KPK
Tampak tumpukan kertas tersebut memenuhi bagian depan motornya. Kertas revisian skripsinya kemudian ditimbang oleh pembeli barang bekas.
Hasil jual kertas revisian skripsi
Selesai ditimbang pria ini mendapatkan uang hasil penjualan kertas revisi skripsinya. Tak disangka dirinya memperoleh uang sebesar 102.000 rupiah.
Dia tunjukkan dua lembar uang 50 ribu dan selembar uang 2 ribu ke kamera. Pria ini terlihat senang mendapatkan uang tersebut.
"Uang hasil nguli skripsi," keterangan video seperti dikutip oleh Suara.com, Jumat (14/01/2022).
Cara pria ini bisa ditiru oleh para mahasiswa di luar sana. Menukar kertas revisi skripsi menjadi uang sehingga tidak terbuang percuma.
Tag
Berita Terkait
-
Cara Pakai What Did Hubble See di Tiktok yang Sedang Viral
-
Viral Pria Asik Ngevlog saat Diterjang Ombak, Warganet Justru Salfok dengan Perempuan di Belakangnya
-
Pengunjung Bagikan Momen Penjaga Gua Maria Sedang Salat, Publik: Saya Salut Sama Bapaknya
-
Usai Jadi Tersangka, Warganet Ramai Mencecar Abdul Gafur Mas'ud di Media Massa: Terimakasih #KPK
-
Momen Ibu Tolak Anaknya Dewasa, Publik Cemas Sang Bunda Masih Lakukan Hal ini ke Bocah SMA
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat